Beranda Daerah Sragen Miris, 6 Bayi di Sragen Dibuang Usai Dilahirkan. Salah Satu Ibunya Masih...

Miris, 6 Bayi di Sragen Dibuang Usai Dilahirkan. Salah Satu Ibunya Masih Siswi SMA, Berikut Daftarnya!

Ilustrasi siswi hamil. Foto/Istimewa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus penemuan mayat bayi di tepi Sungai Bengawan Solo wilayah Kembangan, Sidodadi, Kecamatan Masaran, Sragen Sabtu (7/5/1022) pagi menyisakan fakta miris.

Penemuan bayi mungil yang diduga belum lama dilahirkan dan sengaja dibuang itu makin memperpanjang daftar kasus pembuangan bayi tak berdosa.

Tercatat ada 6 kasus bayi yang dibuang dalam kurun dua tahun terakhir. Berdasarkan catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , penemuan paling banyak terjadi di Sungai Bengawan Solo wilayah Masaran.

Berikut Daftar Lengkap 6 Kasus Terakhir Pembuangan Mayat Bayi di Sragen:

7 Mei 2022

Sesosok mayat bayi laki-laki ditemukan tergeletak di tepi sungai tepatnya di Dukuh Kembangan RT 28/7, Desa Sidodadi, Masaran, Sabtu (7/5/2022) pagi.

Diduga bayi mungil itu barusaja dilahirkan dan dibuang oleh pelaku tak bertanggungjawab.

Data yang dihimpun di lapangan, mayat bayi itu ditemukan oleh warga sekitar pukul 04.00 WIB. Dari kondisinya, bayi tersebut diperkirakan berusia seminggu dan meninggal tiga hari sebelumnya.

Tim Inafis Polres dan tim medis saat mengidentifikasi mayat bayi laki-laki yang ditemukan di tepi Bengawan Solo wilayah Kembangan, Sidodadi, Masaran, Sragen, Sabtu (7/5/2022). Foto/Wardoyo

5 Oktober 2021

Warga di Gondang digegerkan dengan penemuan jasad bayi yang dibuang di sungai.

Orok berjenis kelamin perempuan itu ditemukan di Sungai Dawung, Dukuh Ceme perbatasan Desa Wonotolo dan Plosorejo, Kecamatan Gondang, Selasa (5/10/2021) petang.

Saat ditemukan, kondisi jasad bayi itu terbungkus kantong plastik hitam. Ari-ari bayi juga masih lengkap yang menandakan bayi itu belum lama dilahirkan.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

Diduga kuat bagi malang itu sengaja dibuang dari atas jembatan setinggi 10 meter.

Data yang dihimpun di lapangan, jasad bayi merah itu diketahui pukul 16.00 WIB oleh warga sekitar. Posisi ditemukan ada di daratan tengah sungai yang mengering.

18 Maret 2021

Sesosok mayat bayi ditemukan di pinggir aliran sungai Bengawan Solo Dukuh Pilang RT 10, Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Kamis (18/3/2021).

Jasad janin itu ditemukan oleh warga bernama Subur saat hendak memancing di sungai lokasi kejadian. Sempat dikira bangkai, setelah didekati ternyata adalah jasad janin yang tersangkut di ranting pohon bambu.

Hasil identifikasi, ciri-ciri jasad bayi itu berjenis kelamin perempuan, umur orok bayi diperkirakan sekitar 5 bulan. Dan panjang orok bayi kurang lebih 30 cm.

15 Maret 2021

Warga di Sragen Kota digegerkan dengan penemuan mayat bayi, Senin (15/3/2021).

Mayat orok tak berdosa itu ditemukan terbungkus tas merah di aliran irigasi atau parit sawah di Kampung Wonowongso RT 2 Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen.

Diduga kuat, bayi itu sengaja dibuang tak lama setelah dilahirkan.

6 Maret 2021

Sesosok mayat bayi ditemukan mengambang di aliran Kedung Kepu sungai Sawur, Dukuh Winong Rt 22, Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sabtu (8/3/2021).

Mayat bayi itu ditemukan sudah membusuk dan diperkirakan dua tiga hari dibuang. Kondisinya tali pusar terpotong tidak sempurna diduga lahir tidak dibantu petugas medis.

Baca Juga :  Mengerikan! Plafon SDN Kalimacan Kalijambe Sragen Roboh, 3 Siswa Terluka dan Dilarikan ke Rumah Sakit

26 November 2019

Warga Dukuh Nglembu, Desa Gebang, Kecamatan Sukodono, Sragen dihebohkan dengan temuan mayat bayi masih merah di belakang rumah salah satu warga, Selasa (26/11/2019).

Bayi malang itu dibuang tergeletak beralaskan kardus di Desa Nglembu, Gebang, Sukodono Sragen.

Mayat bayi itu diduga kuat dilahirkan secara prematur oleh siswi SMA di wilayah setempat.

Dari hasil pendalaman polisi, bayi itu diperkirakan masih berusia 5 bulan dan barusaja dilahirkan.

Ibu yang melahirkan bayi itu setelah ditelusuri ternyata adalah seorang pelajar yang masih duduk di bangku SMA. Siswi pembuang bayi itu kemudian diproses oleh Unit PPA Reskrim Polres karena masih di bawah umur. Wardoyo