KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Jumlah warga dan pemudik yang menikmati libur Lebaran pasca pandemi Covid-19 boleh dikata membeludak tak terbendung.
Di kawasan objek wisata Tawangmangu saja, perputaran uang konsumsi kuliner atau jajan makanan dan sejenisnya diperkirakan berkisar Rp 4 miliar, terhitung selama libur lebaran 6 hari (sejak H+1).
Hal itu diungkapkan oleh Ketua Paguyuban Kuliner Tawangmangu atau PKT, Parmin Sastro Wijono.
Ia mengatakan, perkiraan perputaran uang itu terukur dan bisa dipertanggung jawabkan. Yakni di sepanjang Tawangmangu, dimulai dari Pasar Tawangmangu hingga Cemoro Kandang, perbatasan Jatim terdapat sebanyak 33 restoran, rumah makan dan kafe yang tergolong besar.
Sedangkan omzet pada hari sabtu- minggu yang merupakan saat Peak Session Okupansi atau puncak keramaian hari biasa (diluar libur lebaran) rata-rata Rp 12 juta hingga Rp 20 juta per satu restoran dari jumlah 33 restoran, cafe dan rumah makan besar.
Adapun khusus 6 hari selama libur lebaran ini, jelas Parmin, kunjungan kuliner tak terbendung. Semua laku keras hingga terjadi antrean panjang.
Lebih lanjut Parmin mengatakan, diambil rata-rata saja jika biasanya saat Peak session hari Sabtu-Minggu, omzet sebesar Rp 20 juta.
“Maka ini secara riil kami asumsikan omzet restoran, rumah makan dan cafe Rp 15 juta/hari dikalikan sebanyak 33 restoran sebesar Rp 495 juta/ hari.
“Ini riil sebanyak 33 restoran selama libur lebaran meledak pembelinya maka dipukul rata-rata omzet Rp 15 juta saja bukan Rp 20 juta maka Rp 495 juta/hari dikalikan 6 hari maka sebesar Rp 2,97 miliar,” ungkap Parmin kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (5/5/2022).
Jumlah omzet tersebut, mwnurut Parmin, hanya untuk 33 restoran, rumah makan dan kafe besar yang ada di sepanjang Tawangmangu. Belum lagi jumlah kios, warung-warung kecil yang jumlahnya nyaris 200 unit.
“Meskipun belum ada data resmi, namun kunjungan kuliner di warung kecil itu selalu antre laris manis dan kami yakin jika dijumlah omzetnya selama 6 hari tembus diatas Rp1 miliar sehingga jumlah keseluruhan omzet kuliner di kawasan wisata Tawangmangu mencapai Rp 4 miliar,” tandasnya.
Adapun untuk omzet tiket masuk objek wisata yang berkisar Rp 20.000/orang hingga Rp 25.000/ orang terdapat 10 objek wisata prospektif. Sedangkan jumlah kunjungan wisata selama 6 hari libur lebaran sebanyak 2.000-4.000 orang per hari.
Pasalnya, khusus lebaran ada kenaikan harga tiket masuk sebesar Rp 5.000 dari biasanya Rp 20.000/orang menjadi Rp 25.000/orang.
“Secara umum omzet tiket masuk obyek wisata lebih besar diperkirakan mencapai Rp 6 miliar selama 6 hari libur lebaran,” tukas Parmin.
Angka tersebut lanjut Parmin diperoleh dengan asumsi rata-rata jumlah pengunjung sebanyak 20.000 orang/obyek wisata.
Sedangkan jumlah obyek wisata yang terbilang laris sebanyak 10 tempat sehingga jumlah keseluruhan kunjungan wisata sebanyak 200.000 orang selama 6 hari.
“Secara umum boleh dikata kunjungan wisata disaat ledakan mudik lebaran ini sangat bergairah dan prestisius karena faktor bebasnya mudik setelah pandemi covid 19,” pungkas Parmin. Beni Indra