SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM โ Sumur maut yang ada di Desa Kalikobok, Kecamatan Tanon yang merenggut korban jiwa Sabtu (30/4/2022) siang ternyata pernah digunakan untuk sumber air minum warga.
Sumur itu sudah hampir 8 tahun tidak digunakan. Polisi pun mengimbau warga segera menutup sumur berkedalaman 4 meter itu agar tidak membahayakan keselamatan warga.
Kapolsek Tanon, AKP Primadhana Bayu Kuncoro mengatakan dari hasil olah TKP, sumur yang merenggut nyawa Mbah Jumarti (62) itu berkedalaman 4 meter.
Saat kejadian, ketinggian permukaan air sekitar 2 meter dengan lebar sumur 1ร2 meter.
โDari keterangan warga, sumur tersebut sudah tidak dipergunakan oleh warga sekitar 8 tahun,โ paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (2/5/2022).
Atas kejadian itu, pihaknya mengimbau kepada warga setempat untuk menutup sumur tersebut. Hal itu dilakukan agar tidak membahayakan warga setempat dan menimbulkan korban lagi.
โKami imbau agar sumur segera ditutup,โ ujarnya.
Imbauan itu disampaikan menyusul insiden tewasnya Mbah Jumarti (63) Sabtu (30/4/2022) pukul 14.30 WIB di sumur tersebut.
Nenek asal Dukuh Mojoranti Rt 19 Desa Kalikobok, Tanon itu ditemukan tewas di sumur yang ada di pekarangan milik Sukir warga setempat.
Kejadian bermula ketika korban pergi tanpa pamit sekitar pukul 03.00 WIB. Nenek yang selama ini memiliki gangguan ingatan alias pikun sejak anaknya meninggal di Arab Saudi itu diduga terpeleset dan jatuh ke sumur.
Karena kondisi korban yang sudah pikun keluarga khawatir dan kemudian dibantu tetangga mencari di sekitar kampung namun tidak ditemukan.
Kemudian pada pukul 14.30 WIB, salah satu warga yang sedang mencangkul di sawah pergi menengok ke sumur dan melihat ada orang seorang perempuan yang mengapung didalam sumur tersebut.
โSetelah dicek ternyata korban yang meninggal adalah Mbah Jumarti yang sedang dicari,โ urai Kapolsek.
Kapolsek menambahkan dari hasil pemeriksaan tidak temukan tanda-tanda kekerasan selanjutnya korban di serahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. Wardoyo