SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Beragam terobosan terus dilakukan Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPPD) Samsat Kabupaten Sragen untuk mendorong animo warga membayar pajak kendaraan bermotor.
Salah satunya dengan merintis band lokal bernama Samstars Band. Digawangi sejumlah personel polisi dan UPPD yang hobi olah vokal, kehadiran band itu kini mendadak jadi ikon baru.
Hiburan yang mereka sajikan di sela pelayanan, rupanya cukup efektif menarik animo warga di tengah menurunnya perekonomian selama dan pasca diterpa pandemi.
“Iya, kebetulan kita punya alat musik dan rekan-rekan di sini sebagian hobi nyanyi. Lalu muncullah ide buat band namanya Samstars. Ya untuk memberi hiburan ke wajib pajak yang datang biar lebih nyaman dan terhibur,” papar Baur STNK Satlantas Polres Sragen, Iptu Suwardi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (25/5/2022).
Ia menguraikan selain personel internal, dua lakon parodi yakni momon dan mintul terkadang juga dihadirkan untuk berduet.
Band lokal itu tampil sepekan sekali utamanya pada saat pelayanan pajak kendaraan tiap Jumat sore. Selain lagu bertema sosialisasi pajak, mereka juga membawakan lagu-lagu Jawa yang populer dan lagi hits.
“Tujuannya selain memberi informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang tertib pajak kendaraan, juga untuk menarik animo warga biar mereka nyaman dan tergerak untuk segera membayar pajak kendaraan. Waktu bulan puasa kemarin kita juga bagi takjil,” terangnya.
Kasi PKB UPPD Samsat Sragen, Arif Budiyanto menyampaikan program Samstars sudah dirintis sejak setahun lalu di masa pandemi.
Menurutnya, kehadiran program itu dirasa berdampak positif terhadap animo warga untuk datang membayar pajak.
Ia menyebut saat ini sudah mulai ada peningkatan sekitar 15 persen animo warga untuk membayar pajak.
Meski belum begitu signifikan, kenaikan itu dirasa sangat positif di tengah kondisi ekonomi warga yang sempat terpuruk akibat badai pandemi.
“Alhamdulillah sudah ada peningkatan sekitar 15 %. Saat ini pengunjung harian wajib pajak yang membayar pajak mencapai 1000 orang. Memang belum normal seperti sebelum pandemi yang bisa 1200-1300 pengunjung perhari, tapi setidaknya sudah mulai ada peningkatan,” jelasnya.
Pihaknya memaklumi lantaran saat ini kondisi ekonomi masyarakat masih belum sepenuhnya pulih pasca pandemi. Sehingga angka tunggakan pajak pun juga belum bisa terealisasi sepenuhnya.
Namun ia optimis dengan berbagai terobosan dan upaya yang dilakukan, antusias warga perlahan akan bisa bangkit dan pulih kembali.
“Harus diakui efek pandemi sampai sekarang masih dirasakan masyarakat. Mudah-mudahan segera pulih,” tandasnya. Wardoyo