SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sragen terus bertambah. Hingga Minggu (19/6/2022) petang, jumlah sapi yang dinyatakan positif terjangkit terus melonjak mencapai 708 ekor.
Wabah penyakit yang menyerang ternak sapi dan domba itu kini sudah berjangkit di semua kecamatan atau 20 kecamatan di Sragen.
Dalam sehari tadi, total ada 2 sapi yang kembali dilaporkan terjangkit penyakit tersebut. Data itu terungkap dari update rekapitulasi jumlah kasus PMK yang tercatat di Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) sampai Minggu (19/6/2022) petang.
Berdasarkan laporan terbaru yang terdata di Disnakkan petang tadi, total kasus PMK sampai petang ini sudah mencapai 708 ekor sapi.
Dari angka itu, rinciannya 379 ekor sapi positif aktif, 290 sembuh, 2 kasus baru dan 39 ekor sapi mati.
“Sampai petang ini total kasus PMK di Sragen mencapai 708 ekor sapi. Dalam sehari tadi ada 2 kasus baru dan total 290 sembuh. Kemudian sapi yang mati akibat PMK mencapai 39 ekor. Dari 39 ekor yang mati, 32 ekor dipotong dan 7 mati,” papar papar Kabid Kesehatan Hewan Disnakkan Sragen, Toto Sukarno kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Minggu (19/6/2022)
Berdasarkan sebaran kasusnya, wabah PMK di Sragen kini menjangkiti 20 kecamatan atau semua kecamatan sudah terkena.
Kasus tertinggi di Kecamatan Sumberlawang dengan 89 kasus, disusul Kedawung dengan 85 kasus dan Sambungmacan dengan 72 kasus.
Meluasnya wabah PMK dalam beberapa hari, membuat Pemkab sebelumnya telah memutuskan menutup 6 pasar hewan sejak Selasa (31/5/2022) sampai 24 Juni mendatang.
Kepala Disnakkan Sragen, Rina Wijaya mengatakan enam pasar hewan itu ada di Nglangon Sragen Kota, Sumberlawang, Sukodono, Mondokan dan Sambirejo.
Penutupan diperpanjang 10 hari ke depan atau tanggal 24 Juni 2022. Hal itu dilakukan untuk menekan penyebaran wabah PMK yang sebagian besar ditularkan dari luar daerah.
Sementara semua ternak yang positif sudah ditangani dan dikarantina agar tidak makin menularkan ke sapi lain yang masih sehat. Wardoyo