Beranda Daerah Wonogiri Awas!Rokok Elektrik Sama Bahayanya dengan Rokok Konvensional, Begini Pernyataan Resmi Pemerintah

Awas!Rokok Elektrik Sama Bahayanya dengan Rokok Konvensional, Begini Pernyataan Resmi Pemerintah

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat mengecek sejumlah Gudang tembakau milik beberapa perusahaan rokok di Temanggung, Senin (6/9/2021). Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Ternyata rokok elektrik sama bahayanya dengan rokok konvensional.

Padahal dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan rokok elektrik sangat populer di kalangan remaja.

Bahkan disebut sebut bahwa rokok elektrik merupakan alternatif sehat dari rokok konvensional, lantaran diklaim mengandung nikotin yang rendah.

Wakil Menteri Kesehatan alias Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menekankan bahwa pemahaman tersebut kurang tepat.

Menurut Wamenkes Dante Saksono Harbuwono rokok elektrik sama bahayanya dengan rokok konvensional. Mengingat kandungan yang terdapat dalam rokok elektrik antara lain nikotin, zat kimia, serta perasa/flavour yang bersifat toxic/racun.

Jika dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama, zat-zat ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius di masa depan seperti penyakit kardiovaskular, kanker, paru-paru, tuberkulosis, dan lainnya.

”rokok elektrik itu sama bahayanya dengan rokok konvensional. Tidak ada bedanya risiko merokok konvensional dan elektrik, dua-duanya sama bahayanya baik itu sekarang dari segi sosial ekonomi maupun untuk masa depan masalah penyakit yang mungkin timbul dari aktivitas merokok elektrik,” jelas Wamenkes Dante Saksono Harbuwono melansir dari kemkes.go.id, Sabtu (4/6/2022).

Baca Juga :  Hilang Sehari, Kakek Ditemukan Meninggal di Dasar Jurang Wonokerto Wonogiri

Dikatakan Wamenkes Dante Saksono Harbuwono, konsumsi rokok elektrik di kalangan remaja turut berdampak pada tingginya prevalensi perokok elektrik di Indonesia.

Dari hasil survei Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2021 menunjukkan prevalensi perokok elektrik naik dari 0.3% (2011) menjadi 3% (2021). Kemudian, prevalensi perokok remaja usia 13-15 tahun juga meningkat sebesar 19,2%.

Wamenkes Dante Saksono Harbuwono berharap temuan ini bisa menjadi landasan bagi para stakeholder dan masyarakat terutama orang tua untuk bersama-sama menghentikan aktivitas merokok terutama di kalangan remaja.

Jika tidak segera dihentikan, kebiasaan buruk merokok pada generasi muda dikhawatirkan kian meningkat serta menimbulkan kesehatan serius di masa depan.

Baca Juga :  Indonesia Pusaka Cover by Davina, Karya Terbaru SMPN 4 Karangtengah Wonogiri Meriahkan HUT PGRI dan HGN

”Temuan survei GATS ini diharapkan bisa menjadi sarana edukasi berbasis keluarga supaya orang mau berhenti merokok dan mau membelanjakan uangnya untuk makanan bergizi dan kegiatan bermanfaat dibandingkan membeli rokok,” harap Wamenkes Dante Saksono Harbuwono. Aris Arianto