Site icon JOGLOSEMAR NEWS

Bikin Haru, Janda 2 Anak Korban Bunuh Diri di Kedawung Sragen Menangis Terima Bantuan Etalase dari Casitha. “Semoga Allah Membalas Kebaikan Beliau!”

Pengurus DPC PDIP Sragen, Sugiyarto (kanan) didampingi Camat Kedawung, Endang Widayanti (nomor 2 dari kiri) saat menyerahkan secara simbolis bantuan etalase untuk usaha kepada Ria Hartati (30), janda dua anak asal Desa Pengkok, Kedawung, yang ditinggal suaminya gantung diri, Sabtu (4/6/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Suasana haru menyelimuti keluarga Ria Hartati (30) warga Dukuh Randusari RT 03 B, Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen, Sabtu (4/6/2022).

Janda dua anak yang ditinggal suaminya, Suwanto (34) gantung diri beberapa waktu lalu itu, tak kuasa menitikkan air mata saat menerima bantuan etalase dari anggota DPD RI asal Jawa Tengah, Casitha Kathmandu.

Bantuan etalase untuk berjualan itu diserahkan di rumah Ria oleh perwakilan DPC PDIP Sragen, Sugiyarto disaksikan Camat Kedawung, Endang Widayanti.

Sesekali, ibu muda itu tampak menunduk menyeka air matanya yang terus menetes merasakan keharuan mendalam. Sembari memangku putra bungsunya yang berusia 4 tahun, Ria mencoba tetap tegar.

“Saya dan keluarga benar-benar berterimakasih kepada Bu Casitha. Kami nggak bisa membalas apa-apa. Semoga Allah yang membalas kebaikan beliau bersama staff-staffnya,” papar Ria.

Didampingi bibinya yang sejak kecil merawat almarhum suaminya, Ria menuturkan tak pernah menyangka bakal mendapat bantuan etalase oleh Casitha.

Baginya, etalase itu akan sangat berguna untuk melanjutkan usaha kecil-kecilan di rumah.

Menurut rencana, ia akan membuka toko kelontong kecil-kecilan di rumah sembari jualan es dan siomai yang selama ini ditekuni bersama almarhum suami.

Ia terharu dan tak menyangka begitu banyak empati dan pihak yang peduli membantu kondisinya.

“Kemarin juga dapat gerobak dari PLN. Nanti rencananya untuk jualan es pop ice dan siomai. Etalase Bu Casitha ini untuk kelontong kecil-kecilan. Nanti jualannya ya di rumah ini, sambil momong anak-anak. Sekali lagi kami terima kasih, saya nggak nyangka seviral ini, bantuan datang bertubi-tubi. Semoga bisa saya kelola dengan baik, bermanfaat bagi saya dan keluarga,” urainya.

Ria Hartati (30) janda dua anak korban gantung diri asal Pengkok, Kedawung, Sragen tak kuasa menahan air mata usai menerima bantuan etalase dari anggota DPD RI, Casitha Kathmandu. Foto/Wardoyo

Sementara, Ketua DPC PDIP Sragen, Untung Wibowo Sukowati mengapresiasi kepedulian Casitha memberikan bantuan peralatan etalase untuk korban yang ditinggal suaminya gantung diri di Pengkok itu.

Menurutnya, bantuan itu diharapkan bisa membangkitkan kembali usaha dan ekonomi keluarga korban yang masih menanggung beban membesarkan dua putra.

“Alhamdulillah, kami dari DPC menyampaikan matur nuwun atas kepedulian konkret dari Mbak Casitha. Mudah-mudahan bisa bermanfaat meringankan beban korban dan bisa membangkitkan semangatnya kembali untuk melanjutkan usaha demi keluarganya,” ujarnya.

Senada, Camat Endang Widayanti juga sangat senang dan mengapresiasi atas kepedulian Casitha Katmandu terhadap warga Pengkok yang ditinggal suaminya gantung diri tersebut.

Menurutnya bantuan etalase itu sangat berarti bagi korban untuk melanjutkan kembali usahanya demi menyambung kehidupan keluarga dan anak-anak almarhum.

Terlebih saat ini, korban harus menanggung dua anaknya yang masih kecil-kecil. Rumah yang ditempati korban juga dulunya yang mendirikan adalah orangtuanya.

“Dia ibu rumah tangga. Kemarin memang sempat bilang ke Mbak Casitha kalau boleh minta bantuan etalase dan mesin jahit yang daya listriknya rendah. Karena listrik di rumahnya juga dayanya rendah. Alhamdulillah hari ini bantuan etalase sudah diberikan, bulan depan mesin jahitnya. Nanti mau melanjutkan usaha jualan di rumah dan njahit. Sehingga bisa disambi momong anak,” urainya.

Seperti diberitakan, Suwanto ditemukan meninggal gantung diri di dapur rumahnya pada Jumat (6/5/2022) silam.

Diduga kuat, bapak muda yang sehari-hari jualan bakso dan siomai bakar di Jambangan itu nekat mengakhiri hidupnya akibat depresi menderita sakit asam lambung akut yang tak kunjung sembuh. Wardoyo

Exit mobile version