SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus siswi kelas I SMP di Jenar, Sragen berinisial D yang ketahuan hamil dan melahirkan bayi sepekan lalu, sempat memicu keresahan warga.
Sikap keluarga yang terkesan menutupi dan tak segera melapor membuat warga sempat geregetan.
Bahkan sejumlah tokoh dan warga sekitar juga sempat meminta agar dilakukan tes DNA untuk mendeteksi siapa ayah biologis yang dilahirkan oleh siswi berusia 13 tahun itu.
“Iya warga sempat meminta agar dilakukan tes DNA untuk membuktikan siapa ayah biologis bayi yang dilahirkan itu. Karena pihak keluarga juga terkesan menutupi. Korban sendiri juga tidak mau terus terang itu perbuatan siapa. Ketika ditanya jawabannya berubah-ubah, nunjuk katanya pamannya, lalu nunjuk lagi beda orang. Warga yang ditakutkan nanti kalau asal nuduh dan yang dituduh benar-benar nggak melakukan, kan kasihan,” ujar Kades setempat, ASD.
Ia menyampaikan karena sikap keluarga dan korban itulah, warga sempat berinisiatif melaporkan ke Polsek setempat. Namun bersamaan itu, pihak keluarga baru melapor ke Polres Sragen.
Permintaan tes DNA itu juga untuk menguak misteri siapa ayah biologis yang tega melakukan perbuatan nista itu ke siswi tersebut.
“Ini masih menunggu hasil penanganan di Polres. Karena dulu pernah juga datang tim Inafis Polres seperti melakukan olah TKP. Waktu ditanya, siswi itu juga nunjuk pamannya. Waktu ditanya di lokasi mana juga jawabannya berubah-ubah dan meragukan. Nah saat dikonfrontir pamannya bersikukuh enggak melakukan dia sumpah masih waras nggak mungkin tega melakukan itu,” terangnya.
Warga berharap agar kasus kelahiran bayi itu bisa segera terkuak. Sehingga tidak menimbulkan tanda tanya dan keresahan. Selain itu pihak yang terbukti bisa dimintai pertanggungjawaban mengingat korban masih di bawah umur.
Di sisi lain, Kabid Pembinaan SMP Disdikbud Sragen, Sukisno menyampaikan pihaknya sudah berkoordinasi dengan sekolah tempat siswi itu belajar.
Bahwa setelah melahirkan bayi, siswi itu masih sempat ikut ujian akhir sekolah di rumah. Soal diantar guru ke rumah siswi tersebut.
“Kalau kami memang menindaklanjuti dari sisi pendidikannya. Bagaimanapun dia masih anak dan punya hak untuk mendapatkan pendidikan. Dan kemarin masih ikut ujian akhir juga. Nanti kelanjutannya kami minta sekolah memonitor,” ujarnya.
Sementara ihwal siapa pelaku yang menyetubuhi korban hingga melahirkan, Sukisno menyebut saat ditanya sekolah, pengakuan korban masih sama dengan apa yang disampaikan ke warga seperti yang ditulis di berita.
“Pengakuannya yang melakukan ya sama dengan di berita awal panjenengan,” tuturnya. Wardoyo