KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Memasuki musim kemarau tahun 202 ini, harga lombok kembali menggila, yakni naik hingga 200%. Diperkirakan harga Lombok hingga Agustus akan terus melambung tembus Rp 100.000/Kg seperti pengalaman sebelumnya.
Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM di Pasar Jungke, Karanganyar menunjukkan, kurun waktu seminggu terakhir harga lombok mengalami kenaikan.
Informasi yang dihimpun, sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan dahsyat hingga 200%. Harga cabai rawit merah yang sebelumnya sebesar Rp 30.000/Kg – Rp 35.000/Kg menjadi Rp 60.000/Kg – Rp 70.000/Kg.
Sedangkan harga cabai merah panjang dari harga Rp 40.000/Kg naik menjadi Rp 60.000/Kg.
“Harga Lombok memang naik pesat hingga kami pedagang gorengan tidak sedia lombok karena merugi jika dipaksakan,” ujar Hartono (43) pedagang gorengan.
Menurut Hartono, seiring naiknya seluruh bahan baku dan sekarang ditambah harga lombok naik lagi, maka sangat memberatkan pedagang kecil.
Diakui, sebenarnya dilema jualan gorengan tanpa menyertakan lombok karena merupakan paket melekat.
“Ya malu juga masak orang beli gorengan kami tidak menyertakan lomboknya tapi ya harus bagaimana lagi,” tandas Hartono.
Terpisah, Misdi (40) penjual HIK dikawasan Alun-alun Karanganyar mengakui kenaikan harga lombok itu luar biasa.
“Saya hapal betul biasanya saat musim panas harga Lombok terus menerus naik hingga tembus Rp 100.000/Kg,” ungkap Misdi.
Sementara itu, seiring kenaikan harga lombok yang menggila, harga telur pun juga merangkak naik. Dari semula Rp 21.000/ Kg menjadi Rp 26.000/Kg.
Adapun harga daging justru mengalami penurunan yang cukup signifikan. Harga daging ayam yang sebelumnya Rp 50.000/Kg turun menjadi Rp 34.000/Kg. Bahkan harga daging sapi turun dari semula Rp 150.000/Kg menjadi Rp 125.000/Kg. Beni Indra