SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus oknum kepala dusun (Kadus) atau bayan di salah satu desa di Kecamatan Kedawung, Sragen berinisial SWD (50) yang tega menghamili siswi kelas 2 SMK asal desa setempat, hingga melahirkan bayi, menyisakan fakta miris.
Sempat bungkam dan terkesan ditutupi, akhirnya kasus itu terbongkar Senin (20/6/2022) setelah oknum bayan berstatus duda itu menyatakan mengakui perbuatannya.
Terkuaknya kasus itu berawal dari pengakuan sang siswi berusia 16 tahun tersebut yang dituangkan dalam selembar surat.
Surat pernyataan yang dibuat oleh siswi itu intinya menyatakan bahwa dia hanya melakukan perbuatan (hubungan) dengan satu orang saja tak lain adalah Pak Bayan SWD.
“Waktu kami lakukan pendampingan dan kami tanya, siswi yang bersangkutan lalu bikin surat pernyataan bahwa isinya dia hanya melakukannya (berhubungan intim) dengan Pak Bayan Do (SWD). Kemudian Pak Bayan kita panggil ke balai desa siang tadi, ada Pak Lurah juga. Akhirnya Pak Bayan mengakui dan siap bertanggungjawab menikahi,” papar Camat Kedawung, Endang Widayanti, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (20/6/2022).
Camat menguraikan dari hasil mediasi antara kedua keluarga, akhirnya pelaku yakni Pak Bayan menyanggupi untuk menikahi siswi yang duduk di bangku kelas XI itu.
Siswi itu diketahui sudah melahirkan bayi laki-laki hasil hubungan dengan Pak Bayan sekitar dua pekan lalu. Persalinan dilakukan di Puskesmas wilayah Kedawung.
“Tadi sudah diselesaikan secara kekeluargaan. Di hadapan Pak Lurah juga, Pak Bayan sudah siap menikahi,” terang Endang.
Sebelumnya, kasus itu sempat menjadi misteri besar di kalangan warga. Pasalnya siswi itu diketahui melahirkan bayi dan tidak diketahui siapa pria yang menabur benih di rahimnya.
Ironisnya, sejak diketahui melahirkan bayi di Puskesmas sekitar dua pekan silam, keluarga dan siswi itu mendadak cenderung tertutup.
Saat didesak warga siapa pelakunya, siswi tersebut dan keluarga justru cenderung menutupi dan seolah dalam tekanan.
Kasus itu baru terbongkar setelah mencuat berita dan akhirnya Muspika turun tangan.
Tabir pelaku akhirnya terkuak setelah siswi itu akhirnya membuat surat pernyataan bahwa dia hanya melakukan dengan Pak Bayan. Barulah kemudian Pak Bayan mengakui dan siap bertanggungjawab menikahi. Wardoyo