SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sebanyak 8 ekor sapi milik warga Desa Gilirejo Baru, Kecamatan Miri, Sragen dilaporkan positif terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK).
Delapan ekor sapi milik peternak Supratikno itu diketahui mengalami gejala mulut berbusa dan kaki bengkak.
Kasus PMK yang melanda ternak Supratikno (45) terungkap dari laporan pihak Pemdes setempat, kemarin ke pihak Muspika Miri.
Delapan sapi yang terjangkit PMK itu berada dalam satu kandang. Terdiri dari 5 ekor sapi betina dan 3 ekor sapi jantan.
Wabah PMK diketahui dari kecurigaan pemilik yang mendapati kondisi sapi-sapinya mendadak mulutnya berbusa dan kaki mulai membengkak.
“Saat dicek oleh Kapolsek dan Tim petugas, kondisi mulut sapi milik warga di Gilirejo itu mulutnya mengeluarkan busa dan tidK seperti biasanya serta kakinya mulai bengkak. Hasil pemeriksaan positif terkena PMK,” papar Kasi Humas Polres Sragen, AKP Suwarso mewakili Kapolres AKBP Piter Yanottama, Rabu (1/6/2022).
Menindaklanjuti temuan itu, kemudian tim Satgas PMK dari Disnakkan Sragen langsung terjun ke lokasi.
Mereka lantas melakukan penanganan dengan menyuntik semua sapi yang terjangkit. Kemudian dilakukan penyemprotan desinfektan ke bagian mulut dan kaki sapi.
Kepada pemilik langsung diberikan imbauan agar membersihkan lantai kandang setiap hari, memisahkan ternak sapi yang positif agar tidak menulari ternak lainnya.
“Apabila sapi tidak mau makan agar disuapi cari bekatul dicampur dengan air lalu dimasukkan ke dalam bumbung. Kemudian kepada perangkat desa untuk meminta warga yang memiliki ternak domba atau sapi dengan ciri-ciri gejala tersebut diminta segera berkoordinasi dengan mantri hewan terdekat,” jelasnya.
Sementara untuk pencegahan agar hewan sapi dan domba terhindar dari PMK, disarankan dikasih pil super tetra pagi dan siang selama 5 hari berturut-turut.
Kabid Keswan Disnakkan Sragen, Toto Sukarno membenarkan adanya temuan kasus PMK pada ternak sapi milik warga di Desa Gilirejo Baru, Miri tersebut.
Namun ia memastikan petugas sudah terjun melakukan pengecekan dan penanganan terhadap ternak yang positif tersebut. Kemudian dilakukan upaya pencegahan agar wabah tidak meluas. Wardoyo