JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM — Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengucapkan selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 1443H bagi seluruh umat Islam di Indonesia.
Ia mengatakan, perbedaan waktu perayaan Hari Raya Kurban bukanlah hal yang perlu dipersoalkan. Justru, menurutnya, perbedaaan tersebut merupakan bagian dari khazanah Islam di Indonesia.
“Selamat merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriyah. Perbedaan Hari Raya justru menambah semarak perayaan Idul Kurban di Indonesia,” tutur Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (9/7/2022).
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Golkar itu menambahkan, Hari Raya Kurban mengingatkan kembali seluruh umat Islam bagaimana pengorbanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail untuk membuktikan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Ketaqwaan itu ditempatkan di atas segalanya yang melekat pada diri seseorang.
“Kita umat muslim harus mampu mengambil hikmah dari apa yang sudah ditunjukkan Nabi Ibrahim maupun Ismail dalam berkorban untuk apa yang diyakininya. Jalan itulah yang membuahkan ridho dari Allah SWT,” ujar Airlangga, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Dalam konteks masa kini, jelas Airlangga, berkurban lebih dari sekadar menyembelih sapi, lembu atau domba.
Menurut Airlangga, ada pelajaran penting dalam berkurban, terlebih di tengah himpitan dampak pandemi yang belum hilang sepenuhnya. Pelajaran itu yakni, berbagi kepada sesama.
“Berkurban saat pandemi dimaknai dengan gotong royong sesama masyarakat Indonesia. Kita saling berbagi, merelakan sebagian dari apa yang kita miliki untuk sesama. Dan yang paling penting, terciptanya kerukunan di masyarakat,” ujar Airlangga.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu menegaskan, pemerintah sudah jauh hari berupaya agar pelaksanaan Idul Adha berjalan dengan aman dan nyaman bagi masyarakat di tengah wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Pemerintah ingin memastikan, hewan kurban masyarakat aman dikonsumsi, pemilik ternak bahagia, serta masyarakat bisa nyaman dan tenang merayakan lebaran Idul Adha.
“Pemerintah memastikan, melalui kebijakan-kebijakan yang sudah diambil, sehingga ternak yang menjadi hewan kurban aman untuk dikonsumsi masyarakat,” pungkas Airlangga. Suhamdani