![2507 - tari](https://i0.wp.com/joglosemarnews.com/images/2022/07/2507-tari.jpg?resize=640%2C361&ssl=1)
KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Acara Asean Para Game yang merupakan moment olahraga negara-negara Asean segera dimulai namun sebelumnya berbagai acara pra penyambutan sudah dilakukan road show termasuk kirab obor. Saat putaran penyambutan kirab obor di Kabupaten Karanganyar pun berlangsung meriah disambut ribuan warga.
Namun di balik kesuksesan itu terdapat satu kisah unik yakni tim penari dari Sanggar Kembang Lawu dari Desa Ngringo, Jaten, Karanganyar.
Tim itu berlatih selama 30 hari guna menyambut tamu-tamu penting pada acara kirab obor tersebut. Tim penari sebanyak 20 orang itu berlatih membawakan tari berjudul Pawira yang artinya kisah sekelompok taruna muda sedang ingin berjuang meraih prestasi pada satu kontestasi.
Untuk itulah sekelompok taruna muda itu terus berlatih agar bisa meraih kemenangan. Tak pelak taruna muda itupun mempelajari teknik-tekniknya, di antaranya teknik mengolah rasa dan raga guna menjaga kebugaran tubuh agar bisa menguasai materi pertandingan.
“Kami terus berlatih selama 30 hari sejak diminta panitia untuk mempersembahkan tari menjamu para tamu kirab obor Asean Para Games,” ungkap Direktur Sanggar Kembang Lawu, Elfitriany kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Menurut Elfitriany, komposisi sebanyak 20 penari itu memang tergolong unggul sehingga cepat menguasai materi tari berjudul Pawiro yang diskenario menyesuaikan tema acara.
Adapun instruktur tari dipimpin Elfitriany dan satu instruktur berpengalaman. Sedangkan durasi latihan selama satu jam per harinya.
“Selama durasi satu jam per hari dilakukan berulang-ulang agar cepat hafal dan kompak,” tandas Elfitriany.
Alhasil penampilan 20 penari pada pementasan tersebut sangat bagus memuaskan sehingga menjadi perhatian para tamu. Beni Indra