Beranda Daerah Wonogiri Ini Loh Pentingnya Moderasi Beragama Bagi Fatayat Jatisrono Wonogiri, Dibeberkan saat Ada...

Ini Loh Pentingnya Moderasi Beragama Bagi Fatayat Jatisrono Wonogiri, Dibeberkan saat Ada Latihan Kader Dasar

Fatayat
LKD PAC Fatayat Jatisrono Wonogiri. Foto : istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Eka Yuni Purwanti di hadapan anggota Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat Jatisrono Wonogiri memberikan materi tentang moderasi beragama.

Menurut Eka Yuni Purwanti, hal itu penting untuk disampaikan mengingat banyaknya paham-paham radikalisme yang mulai bermunculan.

“Moderasi beragama itu sebagai benteng penangkal radikalisme. Moderasi agama adalah sebuah cara pandang terkait proses memahami dan mengamalkan ajaran agama agar dalam melaksanakannya selalu dalam jalur yang moderat,” jelas Eka Yuni Purwanti dalam Latihan Kader Dasar (LKD) PAC Fatayat Jatisrono Wonogiri di Aula Masjid Ash Sholihin Jatisari Jatisrono Wonogiri, Sabtu-Minggu (2-3/7/2022).

Menurut Eka Yuni Purwanti, moderat yang dimaksud di sini adalah tidak berlebih-lebihan atau ekstrem. Dia menuturkan cara setiap orang dalam memahami dan mengamalkan ajaran agama ada perbedaan. Kondisi itu disebabkan keterbatasan manusia dalam menafsirkan pesan-pesan agama sehingga muncul keragaman.

Baca Juga :  Terjadi di Wonogiri Gadis 15 Tahun Dijual 550 Ribu, Ditemukan di Kamar Hotel

Eka Yuni Purwanti menambahkan apabila pemahaman dan penafsiran yang muncul tidak sesuai dengan nilai-nilai agama, bisa terjebak pada pemahaman dan berdampak kepada tindakan yang berlebih-lebihan.

“Tindakan berlebihan inilah yang dinamakan sebagai beragama yang ekstrem,” jelas dia.

Semena materi yang juga dipaparkan saat LKD di antaranya ke-NU-an dan Aswaja oleh Ketua Tanfidiyah MWCNU Kecamatan Jatisrono Wonogiri, Ustad Wahib.

Ustad Wahid menuturkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Aswaja di antaranya tawazun (seimbang), tasamuh (toleransi) , tawassuth (moderat), i’tidal (adil).

Ketua Umum PC Fatayat Wonogiri Sri Wahyuni, berharap dengan adanya LKD, Fatayat bisa mencetak kader-kader militan, kritis, inovatif dan bisa mengembangkan organisasi secara luas. Aris Arianto