JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kematian ajudan Kadiv Propam, Brigadir Nofriansyah Josua Hutabarat atau Brigadir J (28) yang ditembak mati di kediaman Kadiv Propam, masih menyisakan misteri kelam.
Pihak keluarga sang brigadir gagah itu, mendesak kepolisian mengusut tuntas kematian putra kesayangan mereka.
Pasalnya, mereka meyakini ada kejanggalan dari kasus penembakan yang merenggut nyawa Brigadir J pada Jumat (8/7/2022) malam itu.
Ayah Brigadir Josua Hutabarat, Samuel Hutabarat, mengatakan anaknya itu dibesarkan di Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Muaro Jambi Provinsi Jambi.
Sejak dulu, mereka tinggal di rumah sederhana, yang merupakan rumah dinas SDN 74 Sungai Bahar, Muaro Jambi, Jambi.
Rumah itu berada di lingkungan sekolah, bahkan halamannya adalah halaman sekolah tempat ibu dari Yosua mengajar.
Saat masuk polisi, Brigadir Josua ditempatkan di kesatuan Brimob. Dia mendapat tugas ke Papua tiga bulan setelah lulus.
Pada saat itu, orangtuanya hanya membekali anak itu dengan alkitab, kitab suci yang bagi umat Nasrani berisi Firman Tuhan.
“Saya tidak bisa memberinya uang, hanya bisa memberikan alkitab saat itu,” kata Samuel sambil terisak-isak mengenang kisah putra kebanggaannya itu.
Samuel mengatakan meski secara karier moncer hingga ditunjuk jadi ajudan Kadiv Propam, sosok Josua tetap dengan jatidirinya yang berhati lembut.
Ia mengenal tidak ada perubahan dalam diri Yosua Hutabarat atau Brigadir J atau pria sebelum maupun sesudah menjadi anggota polisi.
“Kalau perubahan tidak ada ya. Karena begitu lulus langsung SMA dia jadi polisi,” terang Samuel.
Diberitakan sebelumnya, Brigadir Yosua Hutabarat meninggal di rumah Kadiv Propam, yang menghadirkan teka-teki hingga saat ini.
Mabes Polri menyebut Brigadir J tewas dalam tragedi polisi tembak polisi di rumah yang berada di Duren Tiga, Jakarta itu.
Dari keterangan istri Kadiv Propam, dia merasa dilecehkan oleh Brigadir J saat tengah istirahat di kamarnya. Namun belakangan ada kejanggalan yang mengiringi penembakan Brigadir J.
Santer berembus, bukan pelecehan yang terjadi namun diduga kuat ada indikasi asmara terlarang antara istri sang jenderal dengan ajudan nan gagah itu.