WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Wonogiri secara umum dikenal sebagai salah satu daerah penghasil keripik tempe atau tempe keripik goreng. Pembuat tempe keripik yang biasanya masih dalam skala rumahan itu tersebar di hampir 25 kecamatan yang ada di ujung tenggara Jateng tersebut.
Pembuat tempe keripik juga banyak dijumpai di Kecamatan Wonogiri, tidak terkecuali Dusun Klemut Desa Bulusulur Wonogiri.
Hanya saja, baru baru ini ada yang beda dengan tempe keripik dari Dusun Klemut Desa Bulusulur Wonogiri. Produk inovatif yang dirilis oleh peserta KPM Tematik STAIMAS Wonogiri adalah keripik tempe pedas.
Biasanya tempe keripik dusun setempat tersedia hanya dalam rasa original. Tapi dengan inovasi mereka membuatnya dengan mencampur bumbu pedas balado.
Selain itu bentuk keripiknya yang berbeda dengan lazimnya tempe keripik.
Hanya membutuhkan waktu dua hari untuk memproduksi tempe keripik pedas yang dimulai Jumat-Sabtu (1-2/7/2022). Selanjutnya Minggu pagi langsung dipasarkan di CFD Wonogiri reborn.
Selain memasarkan produk inovatif mahasiswa KPM Tematik STAIMAS Wonogiri memasarkan produk buket yang dibuat pada Sabtu sebelumnya. Mereka sekaligus membagikan brosur penerimaan mahasiswa baru.
Anisa Novi Safitri salah satu peserta KPM Tematik STAIMAS Wonogiri dari Prodi PAI mengatakan adanya program pemasaran itu menjadikan dirinya lebih semangat lagi dalam berbisnis.
“Selain itu, bisa mengasah mental saya karena selama ini hanya lewat medsos tidak secara langsung,” beber dia dalam rilis yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (5/7/2022).
Menurut dia, program yang dijadikan tema KPM Tematik STAIMAS Wonogiri 2022 sangat relevan dengan keadaan sekarang yang serba modern penuh perkembangan dalam memasarkan suatu produk. Baik itu barang atau jasa. Yaitu Membangun Desa Kreatif dan Inovatif dalam Bidang Bisnis dan Kewirausahan dengan Optimalisasi Digital Marketing.
“Dengan berwirausaha kita bisa lebih produktif dimanapun tempat dan keadaan” tandas Anisa.
Ketua Kelompok 2 KPM Tematik Dusun Klemut, Heru Wiguna berujar, produk tempe keripik pedas itu diangkat karena sesuai dengan UMKM masyarakat Dusun Klemut Desa Bulusulur Wonogiri, yaitu produksi tempe keripik. Maka mahasiswa berinovasi membuat inovasi produk dan branding kemasan yang nanti bisa dilanjutkan oleh masyarakat. Aris Arianto