Beranda Daerah Boyolali Manfaatkan Listrik PLN untuk Pompa Air, Petani Desa Nglembu, Kecamatan Sambi Tak...

Manfaatkan Listrik PLN untuk Pompa Air, Petani Desa Nglembu, Kecamatan Sambi Tak Lagi Kesulitan Air Irigasi

Petani di Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Boyolali terbantu dengan bantuan irigasi tenaga listrik / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Kendala kekurangan air yang dialami oleh para petani di Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Boyolali, kini mulai teratasi.

Mereka bisa memanfaatkan mesin pompa air dengan tenaga listrik dari PLN.

Menurut Ketua Kelompok Tani Ayem Tentrem, Desa Nglembu, Suhardi, selama ini pengairan sawah mengandalkan saluran irigasi Sungai Cemara.

Sayangnya, debit air dari sumber air tersebut sangat terbatas dan tak mampu dipompa hingga persawahan.

“Tak jarang, 25 hektare sawah menjadi puso dan gagal panen. Para petani selalu kekurangan air tiap kemarau karena debit air sungai banyak berkurang. Bahkan di masa tanam (MT) 2 saja sudah mengalami kekurangan air dan hasil menurun,” katanya, Rabu (20/7/2022).

Petani kemudian mencoba membuat sumur dalam sebagai sumber lain untuk pengairan sawah. Persoalan muncul untuk tenaga pompa disel guna memompa air ke atas. Pasalnya, jika menggunakan mesin disel, biayanya terlalu besar.

Selama ini, untuk pemakaian mesin disel selama satu jam saja, butuh BBM hingga 4 liter. Setidaknya, pengairan dilakukan seminggu satu hingga dua kali. Itupun hanya untuk sepetak sawah saja.

Baca Juga :  Tim Patroli Satsamapta Polres Boyolali Amankan Puluhan Botol Miras Berbagai Jenis

“Kalau seperti ini, jelas-jelas petani tekor,” keluhnya.

Beruntung petani mendapatkan bantuan pemasangan jaringan listrik hingga tengah sawah.

“Ada empat sumur dalam yang mendapatkan pelistrikan. Satu sumur bisa digunakan untuk pengairan sawah seluas 20 hektare. Kalau dengan tenaga listrik seperti ini, kami sangat terbantu.”

Adapun biaya listrik dilakukan swadaya oleh petani. Dia pun  berharap, air sumur dalam ini tidak terbuang sia-sia. Sebab saluran irigasi sawah masih tradisional.

“Saluran irigasi di sini sepanjang 3.500 meter dan baru 600 meter yang dibangun sehingga tingkat kebocoran masih cukup tinggi.”

Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali, PT PLN Persero, Haryanto WS mengatakan, pihaknya bisa memahami sulitnya para petani mendapatkan air untuk sawahnya. Pasalnya, dia juga lahir dan dibesarkan di Desa Nglembu.

“Saya masih ingat saat masih remaja ikut nurut banyu (mengalirkan air,red) untuk pengairan sawah. Harus jalan kaki berkilo-kilo meter dengan penerangan obor.”

Maka kini, PT PLN berupaya membantu para petani dengan pelistrikan sumur sawah guna meningkatkan hasil pertanian. Sebab penggunaan listrik dinilai lebih murah dan ramah lingkungan dibandingkan mesin pompa disel.

Baca Juga :  Tilap Uang Rp 1,9 M, Dua Tersangka Dugaan Korupsi Puskesmas Kemusu, Boyolali Ditahan

Debit air dari sumur dalam diharapkan bisa menjangkau puluhan hektar sawah sekitar. Dia lantas membangunkan lima tiang listrik di areal persawahan. Jika biaya dibebankan kepada petani, biayanya mahal.

“Biayanya juga tidak sedikit, ini bantuan PLN. Kami berupaya terus membantu dan mengjangkau lebih jauh lagi. Termasuk mendorong produktivitas pertanian baik padi maupun pengembangan buah dan sayur dengan sistem ultraviolet.” Waskita