Beranda Daerah Karanganyar Membeludak,  Ribuan Warga Muhammadiyah Karanganyar  Padati Alun-alun Laksanakan Sholat Iedul Adha, Sabtu

Membeludak,  Ribuan Warga Muhammadiyah Karanganyar  Padati Alun-alun Laksanakan Sholat Iedul Adha, Sabtu

Ribuan warga Muhammadiyah saat melakukan sholat Iedul Adha di Alun-alun Kabupaten Karanganyar / Foto: Beni Indra

KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Pelaksanakan sholat Iedul Adha di Alun-alun Kabupaten Karanganyar pada Sabtu (9/7/2022) dipadati ribuan warga. Bahkan karena banyaknya jamaah hingga meluber dijalan aspal sekitar Alun-alun.

Tak pelak melubernya jamaah tersebut membuat panitia sholat Iedul Adha kewalahan menyiapkan karpet tambahan sehingga terpaksa jamaah sholat di atas sajadahnya langsung tanpa menggunakan karpet.

Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sarilan M.Ali, M.Pd., mengatakan jumlah jamaah yang hadir diluar dugaan sangat banyak sekali.

“Luar biasa jamaah berdatangan sejak pukul 05.15 WIB sudah tak terbendung dan dalam tempo 25 menit Alun-alun sudah penuh jamaah sehingga panitia menyarankan ribuan jamaah yang masih berdiri disekitar Alun-alun untuk menggunakan sajadahnya sebagai alas,” ungkapnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (9/7/2022).

Sarilan menjelaskan sholat Iedul Adha tersebut berlangsung sesuai rencana yakni tepat pukul 06.00 WIB dengan Imam Ustadz Roza Basri SS, S.Pd. Al hafidz, sedangkan Khotib Dr. H. Muhammad Samsuri yang juga Ketua PDM Karanganyar.

Baca Juga :  Kesbangpol dan IPARI Karanganyar Gelar Pembinaan Kerukunan Umat Beragama

Adapun pada sambutannya Khotib Dr. Muhammad Samsuri menyampaikan pesan tentang makna  berkurban (hewan) dimensinya adalah hubungan cinta dan takwa antara manusia dan Tuhannya.

Yakni mengungkapkan fakta sejarah ketaatan orang tua sebagai manusia yang menyayangi anaknya namun di atas itu semua, Nabi Ibrahim sangat bertakwa dan mencintai Allah SWT sehingga rela mengorbankan putranya untuk disembelih atas perintah Allah SWT dalam mimpinya.

“Kisah ketakwaan Nabi Ibrahim terhadap Allah SWT itulah lalu Allah SWT mengganti Ismail yang disembelih dengan seekor domba. Mengandung  makna sebuah keikhlasan dalam pengurbanan dan ketataan terhadap Allah,” ungkap Dr. Muhammad Samsuri.

Yang sampai kepada Allah SWT bukan daging atau darah hewan yang dikurbankan, tetapi yang sampai adalah ketaqwaaan kepada Allah SWT. Inna a’taena kalkautsar, pasalli lirabbika wanhar innasaniaka hual abtar.  Beni Indra