Beranda Daerah Sragen Momen Haru Bupati Sragen Tiupkan Doa ke Kening Putra Sulungnya Saat Acara...

Momen Haru Bupati Sragen Tiupkan Doa ke Kening Putra Sulungnya Saat Acara Mitoni atau Tujuh Bulanan Kehamilan. Ini Alasan Tetap Jalani Tradisi Jawa

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat meniupkan doa di kening sang putra sulungnya saat acara mitoni menantunya. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati menggelar acara prosesi mitoni atau peringatan tujuh bulanan kehamilan perdana menantunya, Jihan Ukhti Nasikha secara sederhana.

Diawali pengajian 30 juz, acara mitoni itu digelar di Pendapa Rumah Dinas Bupati berlangsung khidmat. Jihan didampingi sang suami tercinta yang juga putra sulung Bupati, Ahmad Ismail Zulfajri Akbar.

Bupati dan sang suami, dr Akbar Zulkifli Osman serta besan mereka asal Sleman turut menjadi saksi tradisi memeringati 7 bulan kehamilan cucu perdana mereka.

Tradisi mitoni itu juga dihadiri tokoh masyarakat, kepala OPD bersama istri, istri para camat, Kabag dan Kepala Puskesmas.

Prosesi mitoni itu menghadirkan momen haru. Momen itu terjadi saat bupati meniupkan doa dan harapan ke kening putra sulungnya.

Maklum, prosesi mitoni ini akan mendekatkan Bupati segera berubah status menjadi nenek dan menimang cucu perdananya.

Baca Juga :  Bupati Yuni Resmikan Sejumlah Ruas Jalan dan Jembatan di Sragen, Sebut Kejar Kekurangan Jalan Mantap 13 %

Kabag Umum Setda Sragen, Dwi Agus Prasetyo mengatakan acara diawali dengan pengajian 30 juz dari Assyifa. Kemudian dilanjutkan dengan prosesi sungkeman kedua mempelai dengan orangtua.

Selanjutnya, baru digelar adat mitoni atau tingkeban sesuai tradisi Jawa. Yakni siraman, pecah telur, hingga prosesi 7 kali ganti baju yang dilakukan sang menantu.

“Alhamdulillah acara berjalan lancar. Sederhana namun penuh makna. Dari sungkeman, siraman, sampai nyoba baju sampai tujuh kali baru yang ketujuh pas,” paparnya Selasa (5/7/2022).

Agus menguraikan acara mitoni digelar Sabtu (2/7/2022) dimulai pukul 08.00 WIB hingga 11.30 WIB.

Acara tradisi mitoni tersebut digelar lantaran sudah menjadi tradisi turun temurun dalam adat Jawa.

“Sebagai orang Jawa yang memegang teguh adat budaya Jawa, beliau Bu Bupati memang menggelar tradisi mitoni. Tujuannya agar mendapat kemudahan, kelancaran sampai kelahiran bayi nantinya bisa diberi kesehatan baik sang ibu maupun calon bayinya,” terang Agus.

Baca Juga :  AKBP Petrus Paringotan Silalahi Pimpin Apel Pergeseran Pasukan Sebanyak 3.480 Personel Untuk Amankan Pilkada Sragen 2024

Dalam prosesi tersebut, Bupati, suami dan kedua mempelai mengenakan baju adat Jawa warna ungu. Wardoyo