SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Misteri kejanggalan kematian Setyorini (53) seorang ibu asal Kampung Widoro, RT 38/12, Kelurahan Sragen Wetan, Kecamatan Sragen hingga makamnya terpaksa dibongkar lagi Minggu (3/7/2022), akhirnya terkuak.
Hasil pemeriksaan terhadap jenazah korban menunjukkan bahwa ibu malang itu bukan tewas terjatuh di kamar mandi.
Akan tetapi, ia meregang nyawa usai dibantai dan dibunuh. Pelakunya sudah ditangkap dan ternyata adalah anak kandungnya sendiri bernama Nur Eva Dian Purnomo (33).
Pengungkapan kasus pembunuhan ibu kandung itu disampaikan Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama dalam pers rilis di Mapolres, Rabu (6/7/2022).
“Setelah dilakukan pembongkaran makam dan dilakukan pemeriksaan, hasilnya korban bernama Setyorini disimpulkan meninggal akibat adanya luka lebam memar di bagian belakang kepala bawah leher akibat adanya benturan benda tumpul. Ada sedikit luka di pelipis kanan dan dada kanan. Sehingga itu makin menguatkan penyidik untuk pengumpulan bukti-bukti kemungkinan terjadi pembunuhan,” papar Kapolres didampingi Wakapolres Kompol Ardiansyah.
Dari hasil itu, tim langsung bergerak cepat dengan mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan olah TKP.
Hasilnya, kesimpulan mengerucut bahwa pelaku pembunuhan tak lain adalah anak kandung sekaligus anak tunggal korban yang sehari-hari tinggal dengan korban.
“Pelakunya adalah saudara DP alias M, anak kandung korban yang sehari-hari tinggal di rumah bersama korban.
Pelaku sudah ditangkap dan sudah mengakui apa yang sudah dilakukannya terhadap ibu kandungnya sampai meninggal,” jelas Kapolres.
Kapolres menguraikan dari keterangan tersangka, aksi kejinya itu dilakukan karena merasa kesal terus menerus dinasehati sang ibu agar segera mencari pekerjaan.
Saat ini, tersangka kerja hanya serabutan dengan hasil tak menentu. Sementara pergaulannya sering berkumpul dan minum-minuman keras.
“Pelaku melakukannya dengan memukul korban mengenai kepala, dada, lengan kanan. Lalu membenturkan 3 kali kepala ke lantai. Sehingga si ibu kondisinya pingsan. Lalu lihat tangannya masih gerak-gerak lalu dipukul lagi. Untuk mengaburkan, dia membuat skenario seolah-olah terjatuh di kamar mandi. Dia siapkan ember isi air gayung disetting seolah-olah terpeleset dan kepala masuk ember,” urai Kapolres.
Selain berakting, pelaku juga sempat beralibi dengan melaporkan kejanggalan kematian ibunya ke polisi. Kejanggalan itu mencuat setelah korban dimakamkan.
Beberapa warga dan tetangga dekat merasa curiga melihat kematian tak wajar korban yang dimakamkan pada Selasa (28/6/2022).
“Kemudian atas permintaan keluarga besar korban dan warga, dilakukan pembongkaran makam untuk dilakukan otopsi,” imbuh Kapolres.
Makam Setyorini yang baru dikubur di Pemakaman Sarekat Islam (SI) Sragen pada Selasa (28/6/2022) lalu, dibongkar pada Minggu (3/7/2022).
Pembongkaran dilakukan oleh personel Dokkes dari Polda Jateng dan Polres Sragen.
Menurut keterangan keluarga dan warga, pembongkaran dilakukan untuk menguak misteri penyebab kematian almarhumah dinilai janggal.
Setyorini dikabarkan jatuh di kamar mandi, namun ditemukan ada luka lebam dan indikasi ketidakberesan posisi terakhir almarhumah ditemukan. Wardoyo