Beranda Edukasi Kesehatan Penyebab dan Cara Mengatasi Kurap, Penyakit Kulit karena Jamur

Penyebab dan Cara Mengatasi Kurap, Penyakit Kulit karena Jamur

Ilustrasi kurap, Wikipedia

JOGLOSEMARNEWS.COM Kurap adalah satu satu penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Kurap dapat menyerang siapa saja termasuk hewan.

Kurap, dalam bahasa Inggris kenal dengan nama ringworn. Meski demikian, kurap bukan disebabkan oleh cacing (worn), melainkan disebabkan oleh jamur. Berikut beberapa ulasan mengenai penyakit kulit mengenai kurap.

Dilansir dari repository.ump.ac.id, kurap atau ringworm adalah jenis infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur bernama Trichophyton mentagrophytes. Disebut sebagai ringworm karena penyakit ini membentuk pingggiran jelas seperti bentuk cincin pada bagian kulit yang terinfeksi.

Dilansir healthline.com, kurap dapat menyerang baik manusia maupun hewan. Gejala awal dari kurap berupa munculnya bercak-bercak dan bersisik di daerah yang terkena. Bercak tersebut bewarna merah apabila dialami oleh kulit bewarna terang.

Sementara pada kulit yang lebih gelap, bercak tersebut bewarna coklat keabu-abuan. Kurap dapat dialami di bagian tubuh, seperti kaki, tangan, paha, dagu, dan kuku. Seiring terjadinya kurap dapat menyebar ke bagian-bagian lain tubuh.

Baca Juga :  Sederet Manfaat Cuka Sari Apel untuk Kesehatan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kurap disebabkan oleh jamur dengan jenis seperti Trichophyton, Microsporum, dan Epidermophyton. Jamur-jamur tersebut bisa hidup di permukaan kulit, khususnya yang lembab.

Kurap dapat dialami karena kontak langsung dengan orang dan hewan yang menderita ringworm serta tanah dan objek berjamur. Kondisi-kondisi lain seperti cuaca dan iklim lembab, menggunakan kamar mandi umum, memakai pakaian atau sepatu ketat, serta kondisi fisik (obesotas, diabetes, dan sistem kekebalan tubuh yang lemah) turut mendorong timbulnya kurap.

Dilansir nhs.uk, apabila mengalami kurap, segera obati kurap karena kurap memiliki sifat mudah menyebar. Obat-obatan seperti antijamur berupa krim, gel, atau semprotan kerap disarankan oleh layanan kesehatan. Obat-obat tersebut digunakan setiap hari selama empat minggu. Meskipun demikian, lebih baik berkonsultasi terlebih dahulu dengan apoteker untuk mendapatkan obat yang sesuai.

Baca Juga :  Serangkaian Tanda Awal Diabetes yang Muncul Saat Malam Hari

www.tempo.co