<span;>SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM –Kirab pusaka malam 1 Sura Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, terancam tak dimeriahkan kehadiran kebo bule keturunan Kiyai Slamet. Pasalnya beberapa ekor di antaranya menjalani perawatan seusai terpapar penyakit mulut dan kaki (PMK).
<span;>Selain menjalani perawatan, beberapa ekor lainnya juga baru menjalani vaksinasi PMK agar tak tertular, pasca matinya Apon, kerbau betina berusia 20 tahun Kamis lalu.
<span;>Kepala Bidang Veteriner Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Kota Solo, Agus Waskito mengatakan, saat ini upaya penyembuhan dan pencegahan PMK terus dilakukan.
<span;>Pihaknya dibantu dengan Sat Brimob Polresta Surakarta, melakukan pemeriksaan dan suntik vaksin pada kerbau keturunan Kyai Slamet di kandang sebelah Utara Alun-Alun Selatan Keraton Surakarta, Sabtu (23/07/2022).
<span;>”Hari ini kami melakukan pemeriksaan kebo bule yang ada di keraton, sekaligus melakukan vaksinasi PMK untuk yang masih sehat,” ujarnya.
<span;>Dikatakan Agus, dibutuhkan waktu minimal 2 minggu agar kerbau-kerbau tersebut bisa pulih. Jika kondisinya buruk malah bisa memakan waktu 1 hingga 2 bulan.
<span;>”Ini juga diperlukan perawatan dan kepedulian dari pemilik hewan itu sendiri,” katanya.
<span;>Agus mengaku belum mengetahui berapa jumlah kerbau yang terkena PMK dari total 18 kerbau yang ada di kandang Mahesa Pusaka Alun-alun selatan Keraton Surakarta
<span;>Kondisi tersebut, lanjut Agus, dikhawatirkan membuat kirab pusaka malam 1 Suro Keraton Kasunanan pada Jumat (29/7) mendatang kemungkinan tanpa kebo bule keturunan Kiai Slamet. Kerbau-kerbau itu disarankan agar terlebih dahulu memulihkan kondisinya.
<span;>“Kerbau-kerbau di Keraton Kasunanan ini baru menjalani pemulihan. Kalau dipaksakan untuk ikut kirab ada kemungkinan kerbau mengalami kelelahan,” tandasnya.
<span;>Sementara itu Ketua pengelola Alun-Alun Selatan, GKR Timoer Kusuma Dewayani mengemukakan, kemungkinan kerbau-kerbau keturunan Kiai Slamet tidak akan bisa ikut kirab Malam 1 Sura.
“Kalau dipaksa ikut kirab, nanti takutnya sakit atau kelelahan. Kita fokus pada pemulihan dulu,” jelasnya.
<span;>Akibat kematian Apon dan sejumlah kerbau terpapar PMK, pihak keraton untuk sementara tidak memperbolehkan para pengunjung memberikan pakan.
<span;>Para pedagang kangkung yang biasa berjualan di sekitar kandang untuk sementara juga dilarang berjualan.
<span;>”Sudah ada pengumuman untuk tidak menjual pakan terlebih dahulu. Kami juga sudah memasang MMT di pagar-pagar agar pengunjung tidak mendekat,” tutup Timoer. (Ando)