Beranda Daerah Boyolali Alhamdulillah, Angka Kemiskinan di Boyolali Turun

Alhamdulillah, Angka Kemiskinan di Boyolali Turun

Tim Pemkab Boyolali turun langsung untuk mengecek kondisi warga miskin di wilayah tersebut / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Upaya penurunan angka kemiskinan di Boyolali membuahkan hasil positif. Saat ini, angka kemiskinan turun menjadi 9,6 persen dari data Badan Pusat Statistik (BPS) 10,6 persen.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Boyolali, Insan Adi Asmono menjelaskan, selama ini terjadi gap data dengan BPS. Awalnya, data BPS mencatat angka kemiskinan di Boyolali mencapai 10,6.

Pemkab Boyolali kemudian melakukan pendataan sendiri hingga tingkat Rukun Tetangga (RT) melalui monitoring center of development (MCD). Hasilnya,  ditemukan angka kemiskinan sebesar 10,3 persen. Angka itu lebih kecil daripada data yang dirilis BPS.

Tak hanya itu saja, dengan MCD maka pihaknya bisa mengetahui siapa saja yang perlu diintervensi, apa yang perlu diintervensi dan lainnya.

“Kami melibatkan camat dan desa didampingi Inspektorat untuk diuji data itu (Verifikasi) di lapangan. Intervensi apa yang dibutuhkan,” katanya, Jumat (26/8/2022).

Berdasarkan hasil verifikasi di lapangan, lanjut dia, ternyata angka kemiskinan di Boyolali turun menjadi 9,6 persen. Hasil verifikasi data tersebut juga mengklasifikasikan apa saja intervensi yang dibutuhkan.

Baca Juga :  Wabah PMK Kembali Merebak di Boyolali. Lima Ekor Sapi Mati!

Sebab, ada indikator-indikator kemiskinan yang menjadi acuan pemberian bantuan.

“Kami juga memprioritaskan intervensi pada warga miskin yang belum mendapatkan bantuan sama sekali. Juga menggandeng Baznas Boyolali untuk pemberian bantuan.”

Inspektur Pembantu (Irban) II, Inspektorat Boyolali, Y Agung Tri menambahkan, sebanyak 11.973 warga miskin telah mendapat intervensi dari pemerintah. Rinciannya, pemberian jatah hidup (Jadup) melalui Baznas. Yakni melalui peningkatan penghasilan pada 660 kepala keluarga (KK).

“Bantuan dari Baznas mencapai Rp 990 juta.”

Bantuan tersebut diberikan untuk mengintervensi pada warga miskin ekstrem, orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dan orang dengan kecacatan berat (ODKB). Juga bantuan untuk rumah tidak layak huni (RTLH) pada 194 warga miskin.

Intervensi juga dilakukan dengan pemberian kartu jaminan kesehatan. Sebanyak 2.046 KK miskin atau 11.119 orang mendapatkan kartu Indonesia sehat (KIS.

Baca Juga :  Polres Boyolali Catat Tren Penurunan Kriminalitas dan Kecelakaan Lalu Lintas Sepanjang 2024

Sementara itu, data dari Pemkab Boyolali jumlah ODGJ di Boyolali mencapai 3.086 orang. Sedangkan yang sudah mendapatkan intervensi untuk mendapatkan nomor induk kependudukan (NIK) sebanyak 2.851 orang. Kemudian yang telah menerima BPJS sebanyak 2.082 orang, dan yang sudah mendapatkan bantuan pengobatan sebanyak 1.807 orang. Waskita