Site icon JOGLOSEMAR NEWS

BRT Trans Jateng Rute Solo-Wonogiri, Catat ini Jadwal Beroperasinya

Penumpang bus

Calon penumpang menjalani pemeriksaan di Terminal Tipe A Giri Adipura Krisak Selogiri Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bus Rapid Transit alias BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri, ini jadwal beroperasinya.

Rencananya jadwal BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri dengan lokasi perjalanan Terminal Tipe A Tirtonadi Solo sampai dengan Terminal Tipe C Wonogiri itu beroperasi mulai 2023 mendatang.

Kepala Dishub Provinsi Jateng Henggar Budi Anggoro, melalui Kabid Angkutan Jalan Heribertus Slamet Widodo, mengatakan hingga saat ini rencana tersebut masih dalam tahap persiapan.

“Sampai sekarang ini masih persiapan, kita juga sudah selesai melaksanakan sosialisasi-sosialisasi kepada pihak-pihak terkait,” kata dia, kepada wartawan, Selasa (23/8/2022).

Dia menerangkan, sejumlah pihak yang mendapatkan sosialisasi itu yakni masyarakat calon pengguna, pelaku usaha hingga para pemangku kepentingan.

Menurutnya, rute yang dilewati koridor 7 BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri itu juga sudah disepakati, mulai dari Solo, kemudian Sukoharjo hingga sampai di Wonogiri.

“Rute juga kita komunikasikan termasuk dengan paguyuban kendaraan, paguyuban pengemudi, semuanya kita ajak ngobrol,” jelas dia.

Pihaknya memastikan, selain akan terintegrasi dengan moda transportasi lain, kehadiran BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri tidak akan menggusur pengusaha transportasi maupun menjadi pesaing.

“Kita itu bersama-sama dengan mereka, jadi bukan pesaing. Mereka juga sudah paham setelah kita beri sosialisasi, mereka menerima,” imbuh dia.

Sementara itu, pihaknya belum bisa merinci berapa jumlah armada bus yang akan bergabung dengan layanan BRT Trans Jateng rute Solo-Wonogiri.

Pasalnya akan ada sistem scrapping atau peleburan dalam penyediaan armada BRT Trans Jateng. Scrapping yang dimaksud adalah armada para pengusaha transportasi dilebur menjadi armada baru.

“Misalnya, empat kendaraan sejenis angkot bisa menjadi satu armada BRT, tiga minibus bisa menjadi satu, kemudian bus ukuran 3/4 itu dua menjadi satu dan kalau bus yang besar satu menjadi satu,” jelasnya.

Nantinya, ketika pengusaha transportasi ingin bergabung dengan layanan BRT Trans Jateng, kata dia, maka izin trayeknya juga akan segera dihentikan. Aris Arianto

Exit mobile version