SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mencuatnya informasi markas judi besar dengan ratusan kasino di wilayah Candi, Semarang dekat Akpol, kini ramai jadi sorotan.
Polda Jateng pun akhirnya buka suara mengenai tayangan media sosial yang menerangkan adanya lapak judi yang berlokasi dekat komplek Akademi Kepolisian (AKPOL) dan Polsek Gajahmungkur, di Kota Semarang.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol M Iqbal Alqudusy mengatakan pasca ramai informasi lokasi perjudian tersebut di media sosial, pihaknya mengadakan penyelidikan dan mengecek langsung di lapangan.
“Arena perjudian yang dimaksud dalam youtube dan medsos tersebut sudah tutup 1,5 tahun lalu. Lokasinya juga tidak dekat Akpol, tapi cukup jauh. arah PLN Jatidiri, Sudah dilakukan penyelidikan lapangan tentang hal itu, dan kami pastikan tidak ada kegiatan di lokasi tersebut,” kata Kabidhumas, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Selasa (30/8/2022).
Terkait informasi perjudian di Jawa Tengah, lanjut dia, Polda Jateng menampung informasi seluas-luasnya baik dari masyarakat maupun tayangan media sosial.
Dijelaskan, Polda Jateng juga telah melakukan penyelidikan atas tayangan video yang diupload akun anonim dan di share pada grup grup publik tentang lokasi perjudian berada di daerah bernama Kompong Dewa/ kasino judi yang dikatakan berlokasi di Semarang.
“Kami merespon cepat informasi tersebut dan diketahui Kompong Dewa merupakan resor di negara Kamboja, bukan di Semarang,” lanjutnya.
Kabidhumas menegaskan pihaknya mengucapkan terima kasih atas berbagai informasi masyarakat terkait perjudian dan meminta peran serta masyarakat untuk secara aktif memberikan masukan pada Polri.
Laporan tentang aktivitas perjudian, kata dia, akan disikapi dan ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku
Di sisi lain, Kombes Iqbal meminta masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial.
Informasi di media sosial, lanjutnya, perlu di kroscek untuk diketahui kebenaran informasinya termasuk sumber beritanya kredibel atau tidak.
“Untuk itu masyarakat diminta bijak dan selalu melakukan saring sebelum sharing, Bijak bermedia sosial. Ingat pepatah ya Jarimu Hariamaumu” pungkasnya.
Sebelumnya, keberadaan kasino besar itu terungkap dari pengakuan seorang pria berinisial D yang mengetahui seluk belum perjudian nasional.
Pengakuan itu mencuat dalam sebuah tayangan wawancara di kanal YouTube QUOTIENT TV tanggal 26 Agustus 2022 yang dipandu advokat Alvin Lim.
Video itu langsung viral dan menyita banyak perhatian. Pria tersebut menyebut ada lokasi judi kelas kakap yang terletak di Jalan Hasanuddin dan di wilayah Kelurahan Candi.
Lokasi judi dengan ratusan kasino di Semarang itu bahkan disebut sangat dekat dengan Akademi Kepolisian atau Akpol Semarang dan kantor Polsek.
“Di Semarang itu ada dua perjudian yang besar itu mesin-mesin ada ratusan mesin kasino. Di (kelurahan) Candi itu Pak, hanya 1.200 meter dari gedung Akpol, ada lokasi perjudian besar. Mesin-mesin judi ada ratusan itu J (Jerry Siagian) semua, iya kenapa tidak ditangkap? Itu JRS juga yang bikin,” kata D melansir dari akun youtube Quotient TV, pada hari Selasa (30/8/2022).
D mengungkapkan meski berlokasi dekat Akpol dan Polsek, selama ini markas perjudian kakap di Semarang itu nyaris tak pernah tersentuh oleh aparat.
Adanya peran Ferdy Sambo yang disebut berada di belakang judi itu membuat lokasi itu jarang dijamah aparat kepolisian.
Adanya setoran rutin dan masuk konsorsium 303 Sambo membuat praktik kasino kakap itu bisa berjalan dengan aman.
Bahkan, jika ada aparat di polisi yang datang, si pemilik langsung memberi kode bahwa sudah masuk kawasan Sambo. Sehingga polisi yang datang pun akhirnya mundur teratur dan disuruh untuk pulang.
Kawasan Ferdy Sambo
Sang pemilik disebut selalu menghubungi seseorang yang diduga AKBP JRS apabila ada aparat yang hendak menggerebek.
“J bilang ‘Pak itu kawasan Ferdy Sambo’, dibilang Kawasan, gila gak? Kawasan artinya wilayah dia. Akhirnya polisi itu pulang. Padahal kalau dipikir masak gedung Akpol hanya 1.200 meter dan Polsek hanya 600 meter, masak tidak tahu di situ ada perjudian besar, logikanya gitu loh,” bebernya.
D pun meyakini adanya peran Ferdy Sambo melalui tangan Jerry Siagian yang membuat praktik judi besar di Candi itu bisa nyaman beroperasi.
Karenanya ia menyarankan agar memeriksa rekening dari AKBP JRS untuk menguak dugaan aliran setoran dari perjudian skala besar.
“Makanya saya bilang kalau mau boleh ndak diperiksa rekening JRS, Ari Cahya dengan si Danang bisa ndak dicek rekeningnya itu,” kata dia.
Bahkan dirinya memberi tantangan kepada aparat kepolisian untuk membongkar praktik perjudian besar yang ada di Kota Semarang tersebut.
Bahkan Ia menyebut penghasilan lokasi judi tersebut sangatlah besar. Yakni omzet permalam bisa Rp 4 miliar.
“Satu malam menghasilkan tiga miliar sampai empat miliar, kenapa tidak ditangkap itu?,” kata D.
Meski begitu, ia mengapresiasi langkah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo yang langsung menginstruksikan memberantas pelaku perjudian, semenjak kasus Ferdy Sambo mencuat.
D ingin aparat kepolisian tidak hanya memberantas para pelaku judi yang kecil namun para pelaku judi besar masih bebas berkeliaran.
“Jangan ada orang main Rp 100 perak main koin ditangkap, mau cari prestasi? Coba lihat sekarang di daerah yang ditangkap itu kan receh,” kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, D juga membeberkan aliran setoran dana pengamanan dari praktik perjudian di wilayah Polda Metro Jaya.
Nilainya tak main-main. Untuk Kanit per Minggu setoran dari satu titik judi bisa Rp 5 juta sampai Rp 7,5 juta. Kemudian kelas kasat bisa mencapai Rp 15 juta perminggu, Kapolres Rp 25 juta perminggu.
Sementara, untuk AKBP Jerry, dia menyebut setoran per titik judi bisa Rp 40 juta dan sebulan di kisaran Rp 300 juta. Wardoyo