SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Aksi penganiayaan sadis menimpa seorang ibu rumah tangga, Suprapti (43), warga Dukuh Bunder RT 12/3, Desa Kedungwaduk, Karangmalang, Sragen.
Ia menjadi korban penganiyaan membabi buta yang dilakukan pria tetangga depan rumahnya sekaligus mantan rekan kerja suaminya, Kamis (18/8/2022).
Tanpa sebab yang jelas, wanita tiga anak itu dipukuli pakai batu bagian wajah dan tangannya hingga memar. Tak hanya itu, pelaku juga menarik jilbab yang dipakai korban hingga sobek-sobek.
Pelaku diketahui berinisial SW (45). Akibat kejadian itu, korban yang mengalami luka memar serius, nekat melapor ke Polsek Karangmalang.
Korban melapor dengan didampingi pamannya, Sumarno. Selesai dari Polsek, korban langsung menjalani visum di Puskesmas Karangmalang dengan didampingi petugas Polsek.
Selanjutnya, karena luka dinilai cukup serius, korban selanjutnya menjalani rawat inap di RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.
Kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , paman korban menuturkan korban tinggal di rumah bersama tiga anaknya. Sedangkan sang suami, Darwanto saat ini merantau di Pekanbaru, Riau.
Dari pengakuan korban, insiden penganiayaan itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Bermula ketika pagi tadi, korban baru pulang mengantar anaknya ke sekolah.
Setiba di rumah, ia langsung diadang oleh pelaku yang ngamuk-ngamuk di depan pintu rumah korban. Tanpa basa-basi, korban langsung dipukul pakai batu di bagian wajah.
Mendapat tamparan itu, korban berusaha menanyakan masalahnya. Bukan mereda, pelaku makin kalap dan menarik jilbab yang dikenakan korban sampai sobek-sobek.
“Saya tadi tahunya ditelepon suaminya dari Pekanbaru jam 10.00 WIB. Katanya di rumahnya ada gegeran, saya disuruh datang. Waktu saya datang, istrinya (korban) bilang habis dipukuli pelaku. Saya langsung anyar ke Puskesmas dan lapor ke Polsek,” ujar Sumarno ditemui di Mapolsek Karangmalang.
Dari pengamatannya, korban mengalami luka memar di bagian pipi kiri. Kemudian yang agak parah bagian punggung tangan sebelah kanan membengkak diduga retak usai berusaha menangkis pukulan pelaku ke arah wajah.
Saat diwawancara, korban seusai divisum mengaku sebenarnya tak ada masalah apa-apa dengan tetangga depan rumahnya itu. Selama ini dan sebelum kejadian, ia merasa tak ada masalah apapun.
“Tiba-tiba tadi jam 8.30 WIB, saya pulang habis antar anak sekolah, sampai rumah dia datang langsung marah-marah. Saya dipukul pakai batu. Jilbab saya ditarik sampai sobek,” urai Suprapti.
Ia juga mengaku selama ini tak pernah ada cekcok atau perselisihan apapun dengan pelaku yang tinggal di depan rumahnya itu.
“Bukan soal utang piutang juga. Saya nggak tahu masalahnya, tahu-tahu langsung diamuk,” imbuhnya.
Kapolsek Karangmalang, Iptu Mulyono membenarkan adanya laporan dugaan penganiayaan itu. Menurutnya saat ini masih dilakukan pendalaman dari keterangan korban dan saksi.
Mengingat korban dan terlapor masih bertetangga depan rumah, nantinya akan diupayakan untuk dilakukan mediasi. Terlebih dari pengamatannya, luka korban tidak begitu parah.
“Nanti didalami dulu, diupayakan mediasi dulu. Kalau nggak bisa ya baru diproses lanjut,” jelasnya. Wardoyo