SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kenaikan harga BBM yang diputuskan pemerintah akhir pekan lalu, seolah menghadirkan pil pahit bagi masyarakat.
Pasalnya, imbas naiknya BBM membuat sejumlah bahan pokok di pasar tradisional Sragen langsung meroket.
Salah satunya di pasar induk Pasar Bunder Sragen. Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM , harga sejumlah komoditas langsung melonjak drastis pasca kenaikan BBM.
Lonjakan drastis salah satunya terjadi pada cabe. Harga cabe langsung meroket Rp 10.000 perkilogram.
Salah satu pedagang cabe di Pasar Bunder, Yuliatman mengatakan pasca kenaikan harga BBM, harga cabe langsung ikutan naik.
Kenaikan terjadi hampir di semua jenis cabe. Kenaikan harga bervariasi antara Rp 7.000 sampai Rp 20.000 perkilo.
“Semua melonjak Mas. Mulai dari rawit merah panjang Rp 40.000 sekarang jadi Rp 50.000. Cabe keriting naik dari Rp 60.000 jadi Rp 80.000. Cabe merah besar dari Rp 38.000 jadi Rp 58.000. Cabe rawit putih naik dari Rp 19.000 jadi Rp 26.000,” kata Yuliatman, Rabu (7/9/2022).
Ia membeberkan kenaikan harga cukup drastis itu terjadi sehari sejak diumumkan harga BBM naik akhir pekan lau oleh presiden Jokowi.
Pemasok beralasan menaikkan harga lantaran menyesuaikan biaya operasional terutama transportasi yang otomatis bertambah karena naiknya harga BBM.
“Alasannya karena truk yang membawa itu biayanya udah naik untuk beli BBM. Jadi mau nggak mau kalau nggak cucuk pengirimnya juga nggak mau kirim,” ujarnya.
Dampak kenaikan harga berimbas pada omzet penjualamnya yang ikut-ikutan turun. Ia menyebut jika biasanya bisa menjual 1 ton cabe setiap hari, sekarang hanya bisa menjual 6 kwintal saja.
Selain cabe, harga tepung gandum atau terigu juga ikut mengalami kenaikan.
Hal itu disampaikan salah satu pedagang di Pasar Bunder, Bu Dalim. Namun kenaikan harga masih di kisaran Rp 1000.
Beberapa komoditas lain seperti beras dan lainnya juga dilaporkan mengalami kenaikan signifikan.
Para pedagang kini was-was kenaikan harga bakal berimbas membuat pembeli menurun.
“Padahal kalau sudah naik, susah turunnya. Wis angel Mas, kalau sudah BBM naik, apa-apa jadi naik semua. Rakyat jadi tambah susah,” imbuh Sutarmi, pedagang sembako lainnya. Wardoyo