BOYOLALI, JOGLOSEMWRNEWS.COM – Empat rumah di kawasan rawan bencana di wilayah Kecamatan Wonosegoro selesai direlokasi. Rumah-rumah tersebut tergerus aliran Kali Serang.
Menurut Kabid Perumahan, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Boyolali, Tulus Raharjo, ada 20 rumah yang jadi sasaran reloaksi. Namun, relokasi dilakukan bertahap. Pertama, pihaknya telah merelokasi empat rumah.
“Baru empat yang bisa direlokasi. Ini sudah klir dan sudah selesai 100 persen semua,” katanya, Selasa (27/9/2022).
Keempat rumah itu mendapat bantuan senilai Rp 50 juta/unit.
Syaratnya, penerima bantuan program ini harus memiliki tanah lain yang siap dibangun. Sekaligus dengan menunjukan sertifikat hak milik.
“Bisa juga menunjukkan surat keterangan kepemilikan dari desa terkait setempat.”
Ditambahkan, tahun ini relokasi rumah rawan bencana masih difokuskan di Wonosegoro dengan target sasaran 20 rumah. Pasalnya, kawasan Kali Serang, Wonosegoro memang rawan bencana longsor.
Untuk program ini, DPKP akan membantu pembangunan rumah. Relokasi rumah rawan bencana ini akan berlanjut hingga tahun depan.
“Sementara ini, yang paling rawan Kali Serang, Wonosegoro. Meski sebenarnya masih banyak daerah rawan bencana.”
Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan penanganan bencana. Yakni, bagi rumah roboh yang terkena bencana alam. Seperti angin puting beliung ataupun tertimpa pohon. Bantuan ini diambilkan dari anggaran belanja tidak terduga (BTT).
“Tahun ini ada lima perbaikan rumah rusah akibat bencana alam.”
Yaitu, satu di Desa Dlingo, Kecamatan Mojosongo dan empat rumah di Desa Dukuh, Banyudono.
“Itu karena tertimpa pohon tumbang menimpa rumah dan satu warung. Khusus untuk bantuan ini nanti dibantu melalui anggaran BTT.” Waskita
