SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kerang bukur hasil buruan ibu-ibu di Desa Krikilan, Sangiran, Kalijambe Sragen ternyata bisa dimasak menjadi kuliner yang lezat.
Menurut sejumlah warga, kerang bukur yang biasanya diburu dari saluran dan sungai di musim kemarau itu bisa dimasak beraneka jenis kuliner.
Menurut Naryanti, warga Krikilan, Kalijambe, kerang bukur biasanya dimasak berbagai jenis masakan seperti rica-rica, kentaki, kerang masak bumbu asam manis dan lainnya.
Bahkan tak jarang menjadi hidangan di beberapa event besar seperti pasar budaya, dan pameran UMKM.
“Termasuk sempat disajikan menjadi kuliner khas saat kunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif Sandiaga Uno saat berkunjung di desa wisata punden tingkir Sangiran,” ujarnya Sabtu (3/9/2022).
Naryanti menuturkan dalam sekali musim kemarau dan panen bujur, tangkapannya bisa digunakan untuk membeli emas.
“Pernah sekali musim, saya bisa bisa beli 4 cincin emas dan beberapa perabot rumah tangga. Ya lumayan bisa untuk tabungan dan bantu kebutuhan,” urainya.
Sekretaris Desa (Sekdes) Krikilan, Aries Rustioko, mengatakan kerang bukur merupakan salah satu komoditas yang menghasilkan bagi warga di desanya.
Kerang bujur bisa dimasak menjadi makanan Khas yang ada di Sangiran. Nama bukur juga menyimpan filosofi menjaga keakuran atau kerukunan warga.
“Bukur juga memiliki filosofi tersendiri bagi masyarakat Sangiran yaitu budaya akur,” jelasnya.
Menurut Aris, melestarikan makanan tradisional menjadi bagian yang tak terpisahkan dari melestarikan budaya.
Menjaga eksistensi makanan tradisional serta menempatkannya sejajar atau bahkan lebih tinggi dari kuliner asing.
“Akan memberi dampak yang luas bagi masyarakat. Upaya yang dapat dilakukan selain dengan mengkonsumsi makanan tradisional tersebut dapat juga menjadikannya sebagai oleh-oleh sehingga dapat lebih dikenal. karena bukur adalah produk musiman sebenarnya masyarakat juga sudah mulai mencoba budi daya bukur namun belum berhasil. Hasil olahan bukur biasanya juga disajikan dalam kegiatan kebudayaan masyarakat Krikilan, sebagai wujud syukur dan gotong royong,” ujarnya. Wardoyo