KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Yayasan Kepedulian untuk Anak atau dikenal dengan Yayasan KAKAK menyebut konten unggahan video medsos via Tiktok tentang siswi SDN 01 Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar yang ditemukan banyak kutu dirambutnya masuk kategori kontroversial.
Pasalnya, konten video tersebut menyebut alamat sekolah siswi yang sangat memudahkan orang mengetahui identitas anak, sehingga tidak sesuai dengan prinsip perlindungan terhadap anak.
Selain itu, pada video yang viral itu terdapat kontroversi, yang jika ditelaah lebih lanjut bisa terjebak pada ranah eksploitasi anak. Apalagi, video viral itu sampai mendatangkan perhatian artis Baim Wong yang datang ke sekolah siswa tersebut.
“Apapun kontennya, sebaiknya pengunggah memperhatikan aspek perlindungan anak, sebab bisa jadi niat atau tujuannya baik, tapi di sisi lain menyebabkan anak tersebut dibully karena banyak kutunya dan orang tuanya juga dibully karena dianggap tidak peduli pada si anak,” ungkap Direktur Yayasan KAKAK, Shoim Syahriati kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Selain itu, lanjut Shoim Sahriati dampak buruk lainnya juga harus diperhitungkan, yakni aspek dampak pasca video diunggah.
Misalnya, dampak pada ibu anak tersebut akan dipojokkan karena dianggap tidak bisa merawat anak atau tidak peduli terhadap anak, dan lain sebagainya.
Untuk itu, lanjut Shoim Sahriati, aspek kerahasiaan anak yang dishoting benar-benar harus dilindungi, baik namanya, wajahnya dan alamatnya guna mengantisipasi dampak pasca video diunggah.
Dalam video tersebut disebutkan SDN 01 Sewurejo sehingga akan mudah bagi orang lain mencari alamatnya.
“Mestinya nama SDN 01 Sewurejo tidak boleh disebut karena itu tidak melindungi anak dari kerahasiaan dan pengunggah harus mutlak minta izin keluarganya secara tertulis bukan secara lisan karena ini amanah UU No 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan UU No 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak,” tandas Shoim Syahriati.
Bahkan Shoim Syahriati menjelaskan karena adanya kelalaian pada hal-hal kerahasiaan tersebut maka patut dipertimbangkan video tersebut untuk di-take down (dihapus) guna mengantisipasi jika dampaknya negatif pasca video tersebut diunggah.
Namun langkah itu dilakukan menunggu fakta pasca unggahan dan viral.Yang jelas kepentingan terbaik bagi anak menjadi hal yang paling utama dalam membuat sebuah keputusan.
“Kita lihat setelah video diunggah seberapa manfaat kebaikan video viral itu bagi si anak dan seberapa efek negatif bagi si anak karena saya ulang lagi aspek perlindungan anak itu lebih utama mutlak dibandingkan yang lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu Guru SDN 01 Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar, Vera (40) yang memiliki akun Tiktok @verazahra mengaku niatnya mengunggah itu untuk kebaikan tidak ada niat sensasi.
“Saya tulus tidak ada tendensi dan saya sudah izin ibunya, soal viral dan Baim Wong datang kemari bukan atas undangan saya,” tandasnya saat ditemui JOGLOSEMARNEWS COM, Jumat lalu.
Sebagai informasi SDN 01 Sewurejo, Mojogedang, Karanganyar viral hingga dilihat sebanyak 3,5 juta netizen setelah menemukan salah satu muridnya banyak kutu dan akhirnya disisir serta dipotong rambutnya. Bahkan Jimat lalu artis Baim Wong datang ke SDN 01 Sewurejo tersebut. Beni Indra