BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kodim 0724/Boyolali melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan komponen bangsa (Pembinaan Komunitas). Kegiatan bertujuan menjalin tali silaturahmi.
Acara digelar Selasa (6/9/2022) dengan tema ‘Mengawal Keutuhan dan Stabilitas Keamanan Dalam Bingkai NKRI’.
Hadir dalam acara tersebut, Dandim 0724/Boyolali Letkol Arm Ronald F Siwabessy, beserta Perwira Staf, Dispenda Boyolali, Delivery Ojek Boyolali (DOB), Gojek, Komunitas Trail, Apindo, KSPN Boyolali, Po Pandawa 87, Indonesia Of Road Federation (IOF) dan Prajurit Makodim 0724/Boyolali.
Dalam paparannya, Dandim 0724 Boyolali, Letkol Arm Ronald Siwabessy memaparkan ancaman inflasi dan resesi masih membayangi. Jika masyarakat tidak bersatu, bisa membahayakan dan membuat perpecahan Indonesia.
Dia berharap, forum itu mampu memberikan pemahaman terhadap kebijakan yang diambil pemerintah. Terutama bagi pekerja yang terdampak kenaikan BBM.
“Kemarin sempat ada kenaikan harga beberapa komoditas dan ini perlu pemahaman masyarakat agar bersama-sama mendukung kebijakan pemerintah. Seperti dari unsur subsidi BBM dikurangi dan dialihkan ke bantuan langsung tunai (BLT) yang dinilai lebih tepat sasaran,” seusai acara.
Dengan pemahaman ini diharapkan tidak terjadi gejolak sosial di masyarakat. Selain itu, Dandim berharap forum tersebut mampu menjadi penyambung lidah dari kebijakan pemerintah. Terhadap elemen masyarakat.
“Agar kebijakan yang ditetapkan tidak disalahartikan oleh masyarakat. Sebab, kebijakan yang diambil untuk kemanfaatan masyarakat sendiri.”
Meski demikian, dia juga tidak menampik adanya pro dan kontra atas kebijakan yang diambil pemerintah. Dan sangat wajar terjadi di negara demokrasi seperti Indonesia. Namun, dengan tetap melibatkan masyarakat dan terus memberikan pengertian.
Apalagi, hidup di negara dekokrasi diperbolehkan untuk menyampaikan pendapat.
“Masyarakat yang ingin menyampaikan pendapat juga dipersilahkan. Namun, pesan kami, dalam penyampaian tetap mematuhi kaidah, tidak anarkis, tidak merusak fasilitas umum apalagi mengganggu masyarakat lain.”
Pengurus IOF Boyolali, Yulianto mengaku terdampak dengan adanya kenaikan BBM. Harga pertalite kini naik menjadi Rp 10 ribu/liter. Sehingga biaya untuk olahraga ekstrim anggota IOF pun turut membengkak.
“Kalau ngeluh ya mengeluh. Tapi dapat penjelasan juga dari Kodim 0724 Boyolali. Semoga ada kajian kebijakan juga. Apakah ini tepat untuk masyarakat.” Waskita