KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM – Secara umum limbah adalah barang-barang sisa yang dianggap sudah tidak memiliki nilai kegunaan lagi, sehingga tindakan yang sering dilakukan terhadap sampah hanyalah dibuang.
Demikian pula dengan limbah pertanian, termasuk sekam padi, yang merupakan salah satu limbah dari proses penggilingan padi. Dalam jumlah yang besar, limbah sekam padi bisa mengganggu kesehatan masyarakat.
Berangkat dari persoalan itulah, mahasiswa KKN kelompok 151 UNS menggelar sosialisasi pembuatan briket yang berbahan dari limbah sekam padi.
Sosialisasi pembuatan briket sekam padi tersebut dilaksanakan pada Jumat (19/8/2022) di Kelurahan Popongan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar. Pelatihan dihadiri oleh masyarakat Kelurahan Popongan dan perangkat kelurahan.
Perwakilan mahasiswa KKN 151 UNS, Tyas Wardany Amannati Setyasih mengatakan, sosialisasi tersebut bertujuan untuk meminimalisir limbah pertanian yang terbuang percuma, dan mengolahnya menjadi benda tepat guna dimana berupa briket.
“Briket dipilih karena dapat menjadi energi alternatif dan bisa menjadi peluang usaha tambahan untuk masyarakat Popongan,” ujar Tyas.
Pelatihan tersebut diisi oleh perwakilan kelompok KKN 151 UNS, Muhammad Aqil Alfattah. Dia memaparkan bahwa briket merupakan sumber energi yang berasal dari biomassa (bahan organik) yang bisa digunakan sebagai energi pengganti.
Muhammad Aqil mengatakan, jenis-jenis briket dibedakan dari bahan bakunya, metode pembuatannya dan dari wujudnya. salah satu di antara berbagai jenis briket tersebut adalah briket sekam padi.
Cara Pembuatan
Lebih lanjut Muhammad Aqil membeberkan, pembuatan briket dimulai dari tahap mengumpulkan limbah sekam padi yang tidak dimanfaatkan, kemudian bakar sekam sampai menjadi arang.
Selanjutnya, arang sekam dihaluskan dengan cara ditumbuk. Saring arang sekam yang telah ditumbuk agar benar-benar halus. Selanjutnya campurkan arang sekam yang telah halus dengan adonan perekat.
Adonan perekat berupa tepung tapioka yang telah dimasak dengan air. Kemudian aduk hingga merata sampai menjadi adonan yang siap dicetak.
Cetak adonan briket dengan cetakan yang diinginkan. Langkah terakhir dari pembuatan briket yaitu menjemur briket hingga kering.
Tyas berharap, kegiatan tersebut bermanfaat bagi masyarakat karena dapat mengedukasi masyarakat Popongan tentang pentingnya pemanfaatan limbah pertanian yang begitu banyak di sekitar salah satunya sekam padi.
Dengan mengolah sekam padi menjadi briket arang sekam, diharapkan bisa mengurangi limbah hasil pertanian, menambah pendapatan masyarakat, dan dapat mengurangi pengeluaran yang digunakan untuk membeli bahan bakar.
Sebagai informasi, KKN kelompok 151 UNS ini terdiri dari 10 personel yang masing-masin adalah Brata Susena Atmaja Prasetya, Tyas Wardany Amannati Setyasih, Muhammad Aqil Alfattah, Wahyu Hartanti, Ina Shaima Maharani, Wahyu Nur A’ini, Yusuf Bagas Wibowo, Farah Hanifah, Isfahani Fadia Nur Nafifah dan Ali Maskur Musa.
Sementara itu, bertindak selalu dosen pembimbing lapangan (DPL), Dr Atikah Anindyarini, MHum. Redaksi