Beranda Edukasi Kesehatan Olahraga Teratur Jadi Kunci Turunkan Kadar Trigliserida Tinggi

Olahraga Teratur Jadi Kunci Turunkan Kadar Trigliserida Tinggi

Ilustrasi lari pagi. pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM Trigliserida merupakan salah satu lipid (lemak lilin) di dalam darah yang berfungsi memberikan energi dalam tubuh seseorang. Trigliserida diproduksi oleh tubuh dan juga bisa didapat dari berbagai makanan yang dikonsumsi.

Meski trigliserida memberikan energi dalam tubuh, tetapi jika kadarnya terlalu tinggi (hipertrigliseridemia) dapat meningkatkan risiko serangan jantung, stroke, dan pankreatitis.

Dikatakan tinggi, jika kadar trigliserida dalam darah mencapai angka 200-499 miligram per desiliter atau setara dengan 2,3-5,6 milimol per liter. Untuk itu, penting seseorang untuk bisa menjaga kadar trigliserida normal yang berada di angka kurang dari 150 miligram per desiliter (mg/dL) atau kurang dari 1,7 milimol per liter (mmol/L), sebagaimana dilansir dalam laman mayoclinic.

Cara Menurunkan Trigliserida Tinggi

Perubahan pola makan, gaya hidup, dan beberapa jenis obat-obatan dapat menjaga kadar trigliserida agar tetap normal. Berikut ada cara hidup sehat terbaik sebagai kunci untuk menurunkan kadar trigliserida yang tinggi.

1. Olahraga secara teratur

Seseorang perlu melakukan olahraga setidaknya 30 menit setiap hari dalam seminggu. Olahraga teratur dapat menurunkan trigliserida dan meningkatkan kolesterol “baik”. Cobalah untuk memasukkan lebih banyak aktivitas fisik dalam tugas harian seseorang, seperti menaiki tangga di tempat kerja atau berjalan-jalan ketika istirahat.

2. Hindari gula dan karbohidrat olahan

Karbohidrat sederhana, seperti gula dan makanan yang dibuat dengan tepung putih atau fruktosa dapat meningkatkan kadar trigliserida.

Baca Juga :  Mengandung DHA, Pakar Gizi Sarankan Konsumsi Ikan

3. Menurunkan berat badan

Jika seseorang memiliki hipertrigliseridemia ringan sampai sedang, fokuslah pada pengurangan kalori. Kalori ekstra diubah menjadi trigliserida dan disimpan sebagai lemak. Dengan mengurangi kalori, seseorang akan mengurangi trigliserida pula.

4. Pilih lemak yang lebih sehat

Perdagangkan lemak jenuh yang ditemukan dalam daging untuk lemak sehat yang ditemukan pada tumbuhan, seperti minyak zaitun dan canola. Cobalah, ikan tinggi asam lemak omega-3, seperti makarel atau salmon.

5. Batasi berapa banyak alkohol yang dikonsumsi secara rutin

Alkohol memiliki tinggi kalori dan gula sehingga memiliki efek yang sangat kuat dalam meningkatkan kadar trigliserida.

Obat untuk Turunkan Trigleserida
Pola hidup sehat saja tidak cukup untuk menurunkan kadar trigliserida yang tinggi. Untuk bisa mengendalikan kadar tersebut tetap berada dalam tingkatan normal, seseorang perlu mengonsumsi beberapa jenis obat. Berikut adalah obat-obat yang kemungkinan besar direkomendasikan dokter untuk menurunkan kadar trigliserida, sebagaimana dikutip dalam clevelandclinic.

1. Statin

Obat penurun kolesterol ini mungkin direkomendasikan, jika seseorang juga memiliki jumlah kolesterol yang buruk, riwayat penyumbatan arteri, atau diabetes. Contoh statin, di antaranya adalah kalsium atorvastatin (lipitor) dan kalsium rosuvastatin (crestor).

2. Fibrat

Obat yang termasuk jenis ini, yaitu fenofibrate (TriCor atau Fenoglide) dan gemfibrozil (Lopid). Fibrat tidak digunakan, jika seseorang memiliki penyakit ginjal atau hati yang parah.

Baca Juga :  Usir Nyamuk dengan 8 Tanaman Ini

3. Minyak ikan

Minyak ikan juga l dikenal sebagai asam lemak omega-3 yang dapat membantu menurunkan trigliserida. Persediaan minyak ikan yang diresepkan, yaitu Lovaza karena mengandung asam lemak yang lebih aktif daripada suplemen tanpa resep lainnya. Namun, minyak ikan yang dikonsumsi dalam kadar tinggi dapat mengganggu pembekuan darah sehingga seseorang perlu konsultasi terlebih dahulu ke dokter, sebelum mengonsumsinya.

4. Niacin atau asam nikotinat

Niacin dapat menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat. Namun, seseorang perlu berbicara ke dokter sebelum mengambil niacin yang dijual bebas karena dapat berinteraksi dengan obat lain dan menyebabkan efek samping berbahaya.