WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Masih ingat kasus kematian Alan Suryawan, pemuda Gunung Kukusan Giriwono Wonogiri yang penuh kejanggalan? kini kasus itu memasuki babak baru.
Kepolisian telah mengungkapkan bahwa kasus tersebut adalah pembunuhan. Korban sebelumnya diduga dianiaya hingga tewas lantas dibuang ke aliran Bengawan Solo wilayah Dukuh Grantang Desa Tanjungrejo Kecamatan Nguter Sukoharjo.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, kasus bermula korban bersama 4 temannya menyaksikan konser musik dangdut di sebuah perumahan di Dukuh Seneng Kelurahan Giriwono Kecamatan Wonogiri, pada Sabtu (2/7/2022) malam.
Tiba di lokasi konser, korban dan teman-temannya sudah dalam kondisi mabuk karena terpengaruh minuman keras (miras).
Karena terpengaruh miras sehingga korban tidak terkontrol. Akhirnya terjadi perselisihan antara korban dengan warga lainnya dalam konser musik dangdut.
Korban dan teman-temannya mengaku berasal dari sebuah organisasi. Tetapi, ketika diminta menunjukkan kartu tanda anggota (KTA) korban sendiri tidak bisa menunjukkan KTA tersebut. Sementara empat orang temannya memiliki KTA.
Korban yang tidak bisa menunjukkan KTA akhirnya dianiaya dan dikeroyok mereka yang emosi dengan ulah korban hingga mengakibatkan meninggal dunia.
Korban tewas setelah diduga dipukul bagian kepalanya dengan menggunakan bongkahan batu. Jasad korban sempat dibawa ke sebuah rumah.
Setelah itu, jasad korban dibuang ke pinggir anak Sungai Bengawan Solo berjarak tiga kilometer dari lokasi.
“Korban ini ditemukan oleh warga tanggal 16 Juli 2022 di pinggir aliran Sungai Bengawan Solo. Kemudian dilaporkan ke Polsek Nguter,” kata Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menyebutkan dari hasil otopsi memang benar ada luka kekerasan benda tumpul di sekitar kepala. Petugas lantas bergerak cepat hingga membuahkan hasil.
Tiga orang ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana pengeroyokan
Mereka adalah MU (20) dan TN(23), warga Wonogiri dan BU (25) warga Karanganyar.
“Tersangka merasa jengkel/emosi korban terpengaruh miras berbuat keonaran di tempat tersebut (konser musik dangdut),” beber Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan.
Diwartakan sebelumnya terdapat sejumlah kejanggalan mewarnai penemuan jasad korban. Di antaranya ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.
Selain itu beberapa hari sebelumnya korban sempat menghilang usai pergi sejumlah rekannya.
Lantaran adanya kejanggalan-kejanggalan tersebut, pihak keluarga curiga bahwa pemuda asal Gunung Kukusan Giriwono Wonogiri itu bisa jadi merupakan korban pembunuhan.
Pihak keluarga mengetahui AS (Alan Suryawan) hilang setelah dua hari kejadian ketika temannya mengantar pulang sepeda motor korban.
Setelah itu keluarga dan masyarakat mencoba mencari korban di kawasan Alas Ketu Wonogiri tempat terakhir korban beraktivitas.
Setelah 10 hari korban tak kunjung ditemukan, pihak keluarga melaporkan kejadian ke Polsek Wonogiri Kota pada 12 Juli 2022. Selama pencarian itu, keluarga menemukan tas slempang korban yang sudah terputus dan HP di pinggir sungai aliran Bengawan Solo kawasan Alas Ketu Wonogiri.
Nah setelah laporan itu, sekitar 12 Juli, keluarga dan masyarakat mencium bau bangkai saat mencari korban di kawasan Alas Ketu Wonogiri. Tapi karena saat itu malam hujan, pencarian dihentikan. Saat esok harinya waktu pencarian dilanjutkan, bau busuk itu sudah tidak ada.
Meski demikian, saat itu keluarga dan masyarakat tetap mencari. Hingga akhirnya pada Sabtu (16/7) korban ditemukan di aliran Bengawan Solo wilayah Desa Tanjungrejo Kecamatan Nguter Sukoharjo. Saat itu proses pencarian di Alas Ketu Wonogiri masih berlangsung. Aris Arianto