SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tangis haru tak terelakan lagi oleh Samin, sang penjaga SD Negeri Lodjiwetan.
Uang kertas bernilai puluhan juta yang telah ditabung selama 2,5 tahun di celengan plastik hampir ludes dimakan rayap.
Padahal, uang hasil tabungan tersebut rencananya akan digunakan untuk mendaftar berangkat ibadah haji.
Ditemui di sekolah, Samin menceritakan, total uangnya ada sekitar Rp 100 juta yang ditabung dengan cara disimpan di celengan. Namun, ada sekitar Rp 50 juta ludes yang dimakan rayap.
Sri Kadarwati (48) sang istri adalah orang yang pertama kali mengetahui bahwa uangnya dimakan rayap. Selasa (13/9/2022) sekitar pukul 08.00 WIB, Sri Kadarwati memasukan uang ke celengan.
Namun dirinya menyadari ada yang berbeda saat hendak menabung ke celengan.”Tahunya itu mau masukkan uang ke celengan, itu mudah sekali. Biasanyakan sulit sampai harus didorong,” terangnya.
Setelah Sri Kadarwati menarik uang tersebut, ternyata ada rayap yang telah menempel. Iapun lalu mengangkat celengan akan tetapi malah enteng dan dipencet kempes.
Saat dipencet kempes, Sri Kadarwati pun langsung memanggil sang suami dan menjumpai bahwa uang tersebut dalam keadaan sudah rusak dan banyak rayap yang keluar. “Saya langsung panggil-panggil suami. Saat celengan dibuka ternyata sudah rusak uangnya,” jelas Sri.
Samin mengutarakan bahwa, setiap hari dirinya bersama sang istri menyisihkan uang sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu ke celengan plastik tersebut.
Dirinya hanya memiliki satu tujuan, yakni mewujudkan mimpi bersama istri dan dua anaknya untuk bisa berangkat naik haji. “Total uang dicelengan yang aman itu Rp 49.800.000. Jika di celengan yang rusak, kurang lebih jumlahnya sama,” ungkap Samin.
Sebenarnya tiga hari yang lalu, Samin sudah meminta istri untuk membuka celengan tersebut, tapi belum jadi. Saat dibuka hari ini uang tersebut malah ditemukan dalam kondisi rusak dan hancur dimakan rayap.
“Tiga hari lalu saya sudah minta istri untuk membuka. Karena sudah penuh dan tidak bisa dimasukan lagi,” sambungnya.
Uang ini dikumpulkan selama 2,5 tahun lalu sebelum pandemi Covid-19. Uang yang dimasukkan pun tak menentu tergantung rejeki yang didapatkan. Kadang Rp 100 ribu, atau Rp 150 ribu.
“Kurang lebih selama 2,5 tahun menabung dan rutin setiap hari. Awalnya satu celengan, setelah penuh beli celengan lagi,” katanya.
Selang beberapa waktu, kisah Samin yang mengalami kerusakan uang puluhan juta karena dimakan rayap ini pun langsung direspon oleh Bank Indonesia Cabang Solo. Dirinya dengan istri lalu dipanggil oleh pihak Bank Indonesia cabang Solo.
Pihak Bank Indonesia berjanji akan mengganti uang yang telah rusak karena dimakan rayap tersebut.
Akan tetapi harus dilakukan pengecekan lebih lanjut, kemudian memenuhi syarat yang ditentukan. “Jadi Bank Indonesia akan mengganti uang asli yang rusak dengan uang baru. Tapi ada syarat-syaratnya, syaratnya untuk penggantian harus memiliki ukuran minimal 2/3 dari ukuran penuh.
Kenapa 2/3 ya kalau separo diganti nanti pada dipotong ditukerin jadi 2. Jadi harus 2/3 supaya tidak ada dobel klaim,” terang Kepala Bank Indonesia Cabang Solo, Nugroho Joko Prastowo.
Uang-uang yang dimakan rayap tersebut rata-rata sudah terpisah-pisah dan ada beberapa yang berlubang.
Saminpun diharuskan menambal beberapa potongan uang yang terpisah menjadi satu bagian uang utuh yang minimal memiliki ukuran 2/3 agar dapat ditukarkan kembali menjadi uang baru.
“Saya agak sedikit kecewa, karena saya suruh menambal-nambal yang rusak. Nyari pasangannya memang agak sulit bagi saya. Tapi itu memang sudah resiko saya, saya terima saja.
Gak mudah nambal-nambal kayak gini bagi saya, maaf saya pendidikannya rendah,” katanya.
“Saya terima dengan ikhlas lillahi ta’ala, Insya Allah ini jadi pengalaman keluarga saya terutama bagi warga Indonesia jangan menabung di tempat seperti saya akhirnya kayak begini.
Insya Allah saya ikhlaskan gak mungkin saya nambal satu-satu uang ini. Insya Allah ikhlas lillahi ta’ala Allah akan mengganti lebih banyak lagi,” pungkasnya.
Ando