SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga di wilayah Waduk Kedung Ombo (WKO) Sragen kembali digegerkan dengan penemuan mayat.
Baru sehari pemancing asal Ngrampal tewas tenggelam, Jumat (9/9/2022) pagi tadi warga kembali digegerkan dengan mayat wanita mengambang di WKO.
Korban ditemukan mengapung di perairan WKO Dukuh Gadek RT 07, Desa Gilirejo Lama, Kecamatan Miri, Sragen.
Data yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , penemuan mayat itu diketahui pukul 10.00 WIB. Dari identitasnya, korban diketahui bernama Dikem Tarni (64) warga Jumapolo, Karanganyar.
Jenazah nenek malang itu ditemukan mengapung hingga kemudian dievakuasi oleh warga sekitar.
Kapolsek Miri AKP Suyono mewakili Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama membenarkan penemuan jenazah korban di WKO wilayah Miri tersebut.
Ia menyebut dari identitasnya, korban memang berasal dari wilayah Karanganyar. Korban sedang berkunjung ke rumah kakaknya di Miri.
“Iya benar. Korbannya perempuan dari Karanganyar. Dia sedang berkunjung ke rumah saudaranya di Gilirejo Lama sudah ada seminggu di rumah kakaknya,” kata Kapolsek kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Jumat (9/9/2022).
Kapolsek menguraikan kronologi kejadian bermula saat keluarga curiga mendapati korban tidak ada di rumah. Mereka kemudian berinisiatif mencari korban sejak habis sholat subuh.
Setelah dicari bersama warga, korban akhirnya ditemukan sudah meninggal di perairan WKO.
“Memang pagi dia jalan-jalan. Nggak tau arahnya kemana. Nah terus keluarga mencari adiknya dan warga sekitar mencari bersama-sama dan ada orang dari tegalan melihat korban, tahunya kepalanya sudah ngambang kelihatan rambutnya ditemukan jam 07.00 WIB,” papar Kapolsek kepada JOGLOSEMARNEWS.COM .
Saat ini jenazah masih berada di waduk menunggu keluarga yang bersangkutan. Namun dari kondisi fisik dan pemeriksaan luar, Kapolsek memastikan tidak ada tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban.
“Saat ini jenazah masih di pinggir waduk nunggu keluarga dulu. Antisipasi kalau keluarga tidak terima, nanti kita bawa ke RSUD, kalau audah terima ya nanti kita serahkan. karena tidak ada tanda tanda kekerasan,” ujarnya. Wardoyo