Beranda Daerah Wonogiri Benarkah ada Anak Wonogiri Meninggal Karena Gagal Ginjal Misterius?

Benarkah ada Anak Wonogiri Meninggal Karena Gagal Ginjal Misterius?

Ilustrasi | joglosemarnews.com

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Beredar kabar bahwa ada anak Wonogiri meninggal karena gagal ginjal misterius. Lantas benarkah informasi tersebut?

Informasi yang dihimpun anak Wonogiri itu meninggal dan sempat dirawat di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Hanya saja belum diketahui pasti apakah anak itu bermukim di DIY, atau seperti apa.

Yang jelas Pemkab Wonogiri melalui Dinas Kesehatan atau Dinkes Wonogiri menyebutkan kabar anak Wonogiri meninggal karena gagal ginjal misterius.

Kepala Dinkes Wonogiri Setyarini membeberkan, pada Kamis (20/10/2022) siang mendapat ada anak Wonogiri meninggal karena gagal ginjal misterius dari RSUP Dr Sardjito Yogyakarta.

Begitu mendapat kabar itu, kata Kepala Dinkes Wonogiri Setyarini, pihaknya langsung menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi.

“Kami masih cek juga apakah yang bersangkutan bermukim di sana tapi penduduk Wonogiri atau bagaimana, saat ini masih dicek,” kata Kepala Dinkes Wonogiri Setyarini.

Kepala Dinkes Wonogiri Setyarini meminta masyarakat agar tidak panik. Saat ini, Dinkes Wonogiri terus mengecek dan turut turun tangan atas kejadian itu.

Sebelumnya Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek menyatakan pihaknya menaruh perhatian khusus terhadap kasus gagal ginjal misterius pada anak.

Baca Juga :  Daftar TPS Rawan di Wonogiri, Cek Dulu 16 Indikatornya

Sejumlah langkah antisipatif telah ditempuh. Pria berperawakan tinggi besar itu menyebutkan, kasus gagal ginjal misterius pada anak yang akut bisa ditelaah salah satunya dari dari pola makan dan konsumsi keseharian anak.

“Maka kemarin atas pemberitaan yang cukup mengagetkan semua pihak, langkah awal yang kita lakukan adalah meminta kepada sekolah-sekolah untuk melakukan monitoring terhadap kantin-kantinnya,” tegas Bupati Jekek.

Jajanan yang ada di wilayah sekolah, sebut Jekek, harus dilakukan kualifikasi, baik standar kebersihannya dan aspek-aspek bahan baku olahannya.

“Kalau sekiranya itu memenuhi kualifikasi yang berpotensi menimbulkan gangguan ginjal pada anak maka harus diambil langkah-langkah antisipasi dan pencegahan,” terang dia.

Hanya saja yang perlu diperhatikan adalah nanti para pelaku ekonomi di lingkungan sekolah atau penjaja jajanan harus terbangun sebuah pemahaman baru. Yakni apa saja makanan yang layak untuk disajikan bagi anak.

“Hal itu menjadi bagian yang nanti akan kita lakukan sosialisasi melalui dinas pendidikan,” tutur dia.

Baca Juga :  Pilkada 2024 Libur Nasional, Rabu 27 November 2024 Tak Masuk Kerja

Langkah selanjutnya menekankan semua petugas hingga tingkat satuan kesehatan kecamatan untuk aktif merespon jika ada indikasi gejala yang mengarah ke gangguan ginjal akut anak.

Penyuka olahraga gowes itu berharap masyarakat aktif menghubungi tim medis saat ada gejala yang mengarah ke kasus gagal ginjal misterius pada anak. Dia menekankan, orang tua jangan bertindak sendiri saat ada indikasi yang mengarah, mengingat perlu penanganan medis khusus. Aris Arianto