JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Zulfan Lindan, mantan politikus Partai NasDem menduga, penonaktifan dirinya dari pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai itu karena ada menteri di dalam kabinet Joko Widodo yang takut terkena reshuffle.
Penonaktifan dirinya, menurut Zulfan, buntut dari pernyataannya soal Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai antitesis Presiden Jokowi.
“Ada salah satu menteri yang terbirit-birit ketakutan mengatakan mungkin mendengar bakal di-reshuffle sama Jokowi,” kata Zulfan dalam diskusi daring yang digelar Total Politik, Jumat (14/10/2022).
Zulfan tidak mengungkap nama menteri yang dimaksud dan mempersilakan masyarakat menerka sendiri ketika ditanya siapa menteri yang ia maksud.
Sebelumnya, Zulfan dinonaktifkan sebagai pengurus DPP melalui surat yang ditandatangani secara langsung Ketua Umum Surya Paloh dan Sekretaris Jenderal Johnny G. Plate. Johnny juga menjabat Menteri Komunikasi dan Informatika.
Namun, Zulfan Lindan mengklaim sudah mundur dari DPP Partai Nasdem sejak 2020
Zulfan mengatakan surat itu salah alamat dan hanya untuk mempermalukan dirinya. Ia mengklaim belum menerima surat tersebut, tetapi sudah bocor ke media.
Selain itu, ia mengaku sudah mengundurkan diri dari DPP Partai NasDem sejak 20 April 2020. Zulfan mundur setelah Menteri BUMN Erick Thohir menunjuknya sebagai Wakil Komisaris Utama PT Jasamarga.
Dia mengatakan surat pengunduran diri itu disetujui DPP Pusat Partai NasDem dan diteken oleh Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali dan Sekjen NasDem Johnny G. Plate.
“Hampir 2,5 tahun saya mengundurkan diri. Muncul lagi sebagai pengurus? Aneh ini,” ujar Zulfan.
Lebih lanjut, ia mengatakan tidak pernah mengatasnamakan dirinya sebagai bagian Partai NasDem sejak mundur.
Menurutnya, atribusi NasDem dilekatkan oleh media. Ia menceritakan pernah sesekali televisi yang menayangkan dirinya sebagai bagian Partai NasDem namun kemudian diprotes BUMN.
“Saya tidak pernah pakai fungsionaris. Kemanapun saya pergi akan melekat politikus Partai NasDem, bubar atau tidak bubar pasti begitu,” ujarnya.
Selain itu, ia juga meragukan apakah memang benar Presiden Jokowi marah karena pernyataannya.
Menurutnya belum tentu juga Jokowi marah. Sebab, kata dia, tidak ada yang bisa mengkrosceknya termasuk Johnny G. Plate karena ia menteri.
“Siapa juga mau ngecek ke Jokowi iya kan? Gak ada yang ngecek karena dia menteri. Nah jadi, apa tujuannya? Ini ingin mempermalukan saya,“ ujar Zulfan.
Sebelumnya, Politikus NasDem Zulfan Lindan menyebut Anies Baswedan sebagai antitesis Presiden Jokowi.
Zulfan memberikan pernyataan tersebut dalam program Adu Perspektif dengan tema ‘Adu Balap Deklarasi, Adu Cepat Koalisi’ yang disiarkan oleh detikcom bersama Total Politik.
Pernyataan itu turut mengundang berbagai reaksi dari publik karena memberi perbandingan yang jelas menggambarkan perbedaan di antara keduanya.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh disebut marah dengan pernyataan tersebut. Hingga kemudian surat penonaktifan Zulfan bocor ke media.
Dalam surat yang diteken pada 13 Oktober itu, Zulfan dinilai telah memberikan sejumlah pernyataan tidak produktif kepada media dan terkesan menurunkan citra Partai NasDem sebagai salah satu partai pengusung Presiden Jokowi.
“DPP Partai Nasdem kemudian memberikan peringatan keras kepada Saudara Zulfan Lindan berupa; Pertama, menonaktifkan dari kepengurusan DPP Partai NasDem. Kedua, melarang keras untuk memberikan pernyataan di media massa dan media sosial atas nama fungsionaris Partai Nasdem,” potongan dari bunyi surat peringatan tersebut.