WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kenapa alat peringatan dini longsor dan EWS banjir dipasang di Tirtomoyo Wonogiri, apa gegara sering terjadi bencana?.
Pemasangan alat peringatan dini atau sistem deteksi dini (Early Warning System/EWS) nyata dipasang di Tirtomoyo Wonogiri. Ada dua jenis EWS, yakni EWS longsor dan EWS banjir.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto mengungkapkan, pemasangan EWS longsor dilaksanakan di Dusun Warak Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri, Kamis (13/10/2022).
“Sebelumnya dilakukan kegiatan survey lokasi calon penempatan peralatan deteksi dini atau EWS longsor kemudian dilanjutkan sosialisasi dan pemasangan EWS longsor,” kata Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto, Jumat (14/10/2022).
Untuk survei peralatan dilakukan oleh Tim BPBD dibantu petugas teknis dari rekanan. Sedangkan sosialisai dilakukan di rumah warga Dusun Warak Desa Dlepih Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri dengan melibatkan unsur lainnya.
Sebelumnya pemerintah pusat memberikan bantuan alat peringatan dini alias Early warning system atau EWS banjir untuk Wonogiri.
EWS banjir dipasang di tepi Sungai Wiroko. Tepatnya di Desa Tanjungsari Kecamatan Tirtomoyo Wonogiri.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto mengatakan EWS banjir yang dipasang di Desa Tanjungsari adalah bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Lebih jauh, Bambang menuturkan selain mendapatkan paket EWS sirine yang dipasang di Desa Tanjungsari Kecamatan Tirtomoyo, BNPB juga memberikan bantuan paket pancar ulang sirine di Kelurahan Beji Kecanatan Nguntoronadi. Selain itu, pihaknya juga mendapatkan paket peralatan pengendali sirine di Pusdalops BPBD Wonogiri.
“Kita dapat satu EWS dan beberapa waktu lalu sudah dipasang di sekitar Sungai Wiroko,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto.
EWS banjir itu memang sengaja dipasang di wilayah tersebut. Pasalnya, area tersebut rawan banjir ketika musim penghujan. Kerap terjadi banjir akibat luapan sungai merendam infrastruktur dan rumah di desa tersebut.
“Saat itu, ketika air mulai naik, teman-teman di lapangan juga sudah membunyikan EWS itu. Meski belum gladi, mereka sudah diberitahu langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan,” beber Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri Bambang Haryanto.
Dia menerangkan, mekanisme kerja saat terjadi hujan maka tim siaga bencana melakukan pemantauan untuk memastikan kondisi ketinggian air sungai. Saat ketinggian air mencapai batas tertentu sesuai level maka EWS banjir dibunyikan. Tim pun memberitahu warga yang bermukim di kawasan terdampak luapan air untuk melakukan langkah evakuasi.
“Tim siaga bencana bertugas membantu evakuasi bagi kelompok rentan dan ternak milik warga yang terdampak guna dievakuasi ketempat aman melalui jalur evakuasi sesuai rencana kontijensi yang telah dibuat sebelumnya berdasarkan kesepakatan warga,” jelas dia. Aris Arianto