SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pihak sekolah diminta untuk lebih bijak dalam menggelar kegiatan outing class. Kegiatan yang dilakukan mengisi jeda waktu sekolah itu diminta lebih mengedepankan aspek tujuan daripada sekedar pelesiran.
“Jadi gini, sebetulnya outing class sebetulnya tidak harus mengarah kemana- kemana. Kan prinsipnya pembelajaran di luar kelas. Jadi sebenarnya nggak perlu jauh-jauh,” papar Kepala Disdikbud Sragen, Suwardi kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (8/10/2022).
Ia mengingatkan kembali agar sekolah memahami arti sebenarnya outing class. Bahwa kegiatan itu sebenarnya hanya kegiatan pembelajaran di luar sekolah yang bertujuan membawa anak-anak belajar lebih dekat ke lapangan sesuai dengan tema.
Sehingga mestinya tidak perlu jauh-jauh bahkan sampai ke luar pulau. Ia berharap sekolah lebih mengedepankan asas tujuan dan manfaat ketimbang yang lainnya.
“Kenapa harus ke Bali, Labuan Bajo kan kejauhan. Kenapa tidak di lingkungan kita saja. Yang dekat-dekat. Contohnya di lingkungan sini saja kan ada. Seperti Kemukus, Sangiran atau Bayanan,” urainya.
Suwardi mengaku sudah menyampaikan ke sekolah-sekolah agar outing class sebisa mungkin tidak memberatkan orang tua siswa.
Terutama soal biaya akomodasi anak-anaknya. Ia berharap lokasi tujuan bisa disesuaikan dengan kemampuan orangtua.
“Kalau anak ditareni (ditawari) mintanya ke mana, ya namanya bocah ya maunya yang jauh-jauh seperti itu. Tapi yang harus dipikirkan kan kemampuan orang tua seperti apa dan tujuan akhir apa yang harus dicapai. Itu yang kami sampaikan,” tandasnya.
Imbauan itu disampaikan menyusul adanya aduan dari beberapa sekolah yang menggelar outing class sampai ke luar kota dan luar pulau dengan biaya jutaan rupiah. Wardoyo