Beranda Daerah Sragen Petani Kedungupit Jadi Korban Tewas ke-24 Akibat Kesetrum Jebakan Tikus. Berikut Daftar...

Petani Kedungupit Jadi Korban Tewas ke-24 Akibat Kesetrum Jebakan Tikus. Berikut Daftar Lengkapnya

Rentetan kejadian petani tewas kesetrum jebakan tikus dan kondisi para korban dalam kurun 1,5 tahun terakhir. Foto kolase/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM
Keganasan perangkap setrum jebakan tikus tak henti memakan korban nyawa di Sragen.

Meski imbauan dan larangan sudah terus digencarkan, pemasangan setrum jebakan tikus di areal persawahan tak jua mereda.

Sempat jeda beberapa bulan, kasus petani tewas kesetrum jebakan tikus kembali terjadi.

Senin (31/10/2022) pagi tadi, seorang petani bernama Sukardi Dalung (57) warga Dukuh Dalungan RT 1/1, Desa Kedungupit, Sragen ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus di persemaian padi di sawahnya sendiri.

Data yang dihimpun di lapangan, insiden itu diketahui pukul 09.10 WIB. Korban ditemukan oleh tetangga sawahnya dalam kondisi sudah tergeletak tak bernyawa.

“Iya kesetrum jebakan tikus di sawahnya sendiri yang dipasang di persemaian. Tadi ditemukan sekitar jam 09.00 WIB dalam kondisi sudah meninggal,” papar salah satu warga Kedungupit, Mas Nur, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Senin (31/10/2022).

Daftar Kejadian dan Korban

Kematian Mbah Sukardi kian menambah panjang daftar petani korban tewas akibat kesetrum jebakan tikus di Sragen.

Dari catatan JOGLOSEMARNEWS.COM , Mbah Sukardi tercatat menjadi korban ke-24 di Sragen yang tewas akibat kesetrum jebakan tikus selama kurun tiga tahun terakhir.

Sebelumnya, kasus terakhir terjadi di Desa Jatitengah, Kecamatan Sukodono, Sragen saat petani bernama Seman (50) ditemukan tak bernyawa akibat kesetrum jebakan tikus yang dipasang di areal sawahnya, Rabu (13/4/2022).

Petani paruh baya itu ditemukan tergeletak di dekat pematang sawahnya yang dipasangi kawat setrum jebakan tikus.

Sebelumnya, petani sekaligus petugas pengairan bernama (62) warga Dukuh Kayen RT 8, Desa Patihan, Sidoharjo, Sragen ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus dari aliran genset yang dipasang di sawahnya pada 4 Januari 2022 silam.

Kemudian, sebelum itu, Hj Sulastri (67) mertua anggota DPRD Sragen Heru Waluyo asal Dukuh Tanjang, Kedungupit, Sragen ditemukan tewas di sawahnya sendiri di wilayah Desa Pilangsari, Ngrampal pada Jumat (31/12/2021) siang.

Sebelumnya lagi, nenek bernama Mbah Samiyem (80) juga ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus beraliran listrik di sawah bengkok Kadus di wilayah Dukuh Plasan, Singopadu, Sidoharjo.

Nenek malang asal Dukuh Nglebak, Sidoharjo, Sragen itu ditemukan tak bernyawa di dekat pematang sawah bengkok yang dipasangi kawat jebakan tikus beraliran listrik.

Sebelumnya ada petani bernama Suparlan (69) warga Dukuh Gabusan RT 19, Desa Tanon, Kecamatan Tanon juga tewas pada Selasa (24/8/2021) lalu akibat kesetrum jebakan tikus di sawahnya.

Baca Juga :  RSU Hastuti Sragen Resmi Dibuka oleh Bupati Yuni, Menjadi RS Ke-13 di Kabupaten Sragen

Kemudian Munadi (51) petani di Dukuh Nguter, Desa Karangudi, Kecamatan Ngrampal, tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya pada Sabtu (31/7/2021) malam.

Kemudian, petani asal Desa Tangkil Sragen, Sukimin (58) juga tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya Kamis (29/7/2021) malam.

Ia tewas tergeletak di sawahnya usai kesetrum jebakan tikus yang dipasangnya sendiri.

Sebelumnya, insiden serupa menimpa Iwan Supardi (61) petani di Desa Kebonromo, Ngrampal, Sragen. Iwan ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya tepat di hari Raya Idul Fitri, Kamis (13/5/2021).

Di belakangnya ada Suyadi Siswanto (64) petani asal Dukuh Ngaringrejo, Desa Newung, Sukodono, Sragen yang juga meninggal kesetrum jebakan tikus di sawahnya akhir April 2021.

Lantas ada Cipto Purnomo (55) perangkat desa Kecik, Tanon yang tewas akibat setrum jebakan tikus di sawah bengkoknya, Sabtu (10/4/2021).

Lalu Mbah Sunardi (63), petani asal Desa Gabus, Kecamatan Ngrampal, Sragen meninggal juga akibat kesetrum jebakan tikus di persemaian sawahnya pada Sabtu (6/3/2021) silam.

Petani malang itu ditemukan meregang nyawa di persemaian sawahnya dengan tubuh luka bakar kesetrum jebakan tikus yang dipasangnya sendiri.

Sebelumnya, 12 warga di beberapa wilayah juga sudah meregang nyawa akibat kesetrum perangkap jebakan tikus di sawah.

Di antaranya Senin (2/11/2020) silam, petani asal Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen, Suyadi (58) warga Dukuh Tanjang RT 21, Kedung Upit, Sragen juga ditemukan tewas kesetrum di sawahnya.

Kemudian dua hari berikutnya, Rabu (4/11/2020) kejadian serupa kembali terulang.

Petani di Desa Jatitengah, Sukodono bernama Jumino (58) asal Putatsewu RT 2, Jatitengah, Sukodono, Sragen juga ditemukan tewas di pematang dan sawah milik tetangganya, Pariman (59) asal Lemahireng RT 5, Jatitengah, Sukodono, Sragen.

Selain Suyadi dan Sumino,
sebulan sebelumnya masih di akhir 2020, perangkat desa asal Kranggan, RT 21 Desa Pengkol, Tanon, Supomo (53) juga ditemukan tewas di sawahnya karena kesetrum jebakan tikus.

Kemudian, Kamis (13/8/2020) sebelumnya, seorang petani di Desa Gringging, Kecamatan Sambungmacan, bernama Karno Purnomo alias No Balak (60) warga Dukuh Celep RT 14/4, Desa Gringging, Sambungmacan, Sragen ditemukan tewas di sawahnya karena jebakan tikus.

Petani paruh baya itu ditemukan tergeletak tak bernyawa di dekat kawat di sawah dukuh setempat.

Sebelumnya, delapan korban juga tewas dalam kurun tak lama sebelumnya.

Baca Juga :  Gerakan Pembaharuan Sragen (GPS) Terbelah, Tokoh-Tokoh Senior Berbalik Mendukung Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

Mereka di antaranya Prapto Wiyono alias No Banjir (66) petani asal Dukuh Bulakrejo RT 28/1, Duyungan, Sidoharjo, Sragen.

Ia tewas kesetrum jebakan tikus berlistrik di sawahnya, akhirnya dimakamkan Rabu (29/7/2020) pagi.

Sebelumnya, buruh tani bernama Atun Suryanto (50) asal Kampung Sine RT 1/4, Kelurahan Sine, Sragen juga ditemukan tewas kesetrum jebakan tikus di sawahnya Kampung Klumutan Sine, Jumat (8/5/2020) pagi.

Nasib serupa menimpa buruh tani bernama Nilam (45) warga Dukuh Donorojo RT 12, yang juga ditemukan tak bernyawa seusai terkena jebakan tikus bermuatan listrik, Jumat (2/5/2020).

Nilam tewas tergeletak di pematang sawah milik tetangganya, Sugiyo.

Kemudian Selasa (28/4/2020), seorang buruh tani asal Dukuh Ngrampal, RT 29 Desa Kebonromo, Kecamatan Ngrampal, bernama Yanto (54) juga meninggal dunia di areal persawahan di Dukuh Bugel, Desa Kebonromo, Ngrampal, Sragen.

Saat ditemukan kondisinya telungkup dengan luka bakar menempel di kabel jebakan tikus yang ada di tepi sawah majikannya.

Tak hanya itu, jebakan tikus juga merenggut nyawa Andi Nugroho (31) warga Madiun, Jatim pada 17 Februari 2020.

Ia ditemukan dengan kondisi kaki melepuh dan luka bakar sebelum kemudian meninggal akibat kesetrum jebakan tikus di persawahan wilayah Siwalan, Sragen Kota.

Sebelumnya, dua warga Jambanan Sidoharjo juga tewas terkena jebakan tikus berlistrik di sawah setempat pada medio dan akhir 2019 lalu.

Dari total 24 korban sejauh ini, 2 korban tercatat berprofesi sebagai perangkat desa di Tanon yakni di Pengkol dan Kecik. Sedangkan 22 sisanya adalah petani dan buruh tani.

Rentetan kejadian yang terus berulang itu menyiratkan keprihatinan sejumlah pihak. Semua pun berharap tragedi setrum tikus bisa segera berakhir. Wardoyo