SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus bunuh diri yang menimpa Agus Suprapto (35) pria asal Dukuh Winong RT 36, Desa Patihan, Kecamatan Sidoharjo, Sragen menguak fakta baru.
Sebelum ditemukan meregang nyawa, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang antar air itu ternyata sempat tak pulang ke rumah.
Fakta itu diungkap dari keterangan istri korban saat olah TKP polisi. Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui Kasi Humas AKP Ari Pujiantoro mengatakan dari keterangan saksi, saat malam kejadian, istri korban sempat menelepon kenapa suaminya belum pulang ke rumah.
“Lalu istri korban bergegas mencari ke rumah korban. Sesampai di rumah korban, korban sudah ditemukan di dalam kamar bagian belakang. Dalam kondisi meninggal dunia menggantung dengan tali senar warna kuning,” paparnya Kamis (6/10/2022).
Saat ditemukan, korban menggantung menggunakan tali senar warna kuning dengan panjang 2,5 meter.
Selanjutnya istri korban dan keluarga korban meminta tolong untuk mengevakuasi jenazah pria malang itu.
Ihwal pemicu korban bunuh diri, saat ini masih dalam pendalaman. Namun kabar yang berkembang, korban diduga nekat mengakhiri hidupnya karena depresi.
Data yang dihimpun dari warga, korban ditemukan tak bernyawa pukul 21.00 WIB. Saat ditemukan, kondisinya sudah tak bernyawa dalam posisi menggantung.
“Tadi pertama kali ditemukan warga sekitar pukul 21.00 WIB. Tapi ada yang bilang sudah ada yang tahu pukul 19.00 WIB. Informasi masih simpang siur, yang jelas tadi dicek sudah meninggal jam 21.00 WIB,” papar Kadus Patihan, Pardi, kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Rabu (5/10/2022) malam.
Korban diketahui sudah berkeluarga. Sehari-hari diketahui berprofesi sebagai tukang antar galon air bersih.
“Tadi ditemukan di teras gudang belakang,” urainya.
Dari lokasi kejadian, polisi menemukan sejumlah barang bukti. Di antaranya tapi senar warna kuning sepanjang, sepasang sandal jepit swallow, kaca mata dan gunting warga hijau. Wardoyo