KARANGANYAR, JOGLOSEMARNEWS.COM -Saling tuding antara warga Dusun Punukan Desa Ngadiluwih, Karanganyar dengan Panitia Pilkades setempat makin memanas.
Jika dua orang warga menuding panitia Pilkades tidak netral, kini giliran panitia Pilkades Ngadiluwih menuding dua warga Dusun Punukan yakni Anggara Irvan Suryanto (36) dan Budi Utomo (34) tidak pro aktif saat proses pendataan Daftar Pemilih Sementara (DPS), sedangkan waktu itu ada waktu untuk lapor jika namanya belum terdaftar.
Ketua Panitia Pilkades Ngadiluwih, Muklas (63) mengatakan proses pendataan dari DPS dilanjutkan tahap DPT Tambahan hingga DPT selama 25 hari sehingga warga yang belum masuk data pemilih bisa melapor.
Pasalnya, sedetail apapun yang namanya panitia juga manusia sehingga terdapat kekurangan.
“Kan dari tahap demi tahap itu panitia juga mensosialisasikan bagi warga yang tidak pro aktif membaca daftar nama yang masuk DPS jika belum tercantum kan bisa datang ke RT atau petugas Pantarlih, desa,” ungkap Ketua Panitia Pilkades Ngadiluwih, Muklas saat Jumpa Pers di Karanganyar, Sabtu (22/10/2022).
Pada Jumpa Pers yang dihadiri hampir seluruh Panitia Pilkades tersebut juga disebutkan panitia sudah bekerja secara profesional serta tidak ada sedikitpun mengarah tidak netral.
“Data kami saat tahap demi tahap dari DPS DPT-B hingga DPT melalui proses ketat yakni dari semula DPT sebanyak 4.672 orang lalu saat DPT-B atau DPT Tambahan terdapat 36 orang yang belum terdaftar namun dari angka 36 orang itu setelah diverifikasi hanya masuk atau bertambah 1 orang saja sehingga DPT berubah menjadi sebanyak 4.673.
“Sebanyak 35 nama itu tidak masuk DPT karena hasil verifikasi memang hanya 1 orang yang sesuai kriteria masuk DPT,” tandas Muklas.
Sementara itu Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Ngadiluwih, Adi Lukito SH mengaku tudingan adanya warga meninggal dunia tetapi namanya masih masuk DPT sampai sekarang belum terbukti.
“Tolong kirimkan data nama siapa yang sudah meninggal tapi masuk DPT, sejauh ini tidak ditemukan,” ujarnya.
Apalagi, lanjut Adi Lukito menegaskan, jika sampai nama orang meninggal masuk DPT sekalipun dipastikan tidak dapat memilih karena mekanisme pemilihan harus membawa surat undangan yang dibuat panitia berserta KTP.
“Okelah jika mereka ngotot ada orang mati tapi dihidupkan datanya masuk DPT kan nanti ketahuan mana mungkin orang mati itu akan datang ke TPS,” tegas Adi Lukito.
Untuk itu Adi Lukito meminta kebesaran hati dan kedewasaan warga bahwa Pilkades kurang sebentar lagi sehingga tetap dijaga kondusifitas.
“Manusia pasti tidak sempurna tapi sama sekali tidak ada unsur kesengajaan jika yang ditudingkan itu benar sekalipun meski hingga sekarang juga belum ada buktinya,” pungkas Adi Lukito.
Sebagai informasi, menjelang dilakukannya Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di 11 Desa di Kabupaten Karanganyar, Jateng, suasana memanas. Warga Desa Ngadiluwih, Matesih, Karanganyar meradang terhadap panitia Pilkades yang diduga tidak netral memainkan Data Pemilih Tetap (DPT). Beni Indra