WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Satu mulut luweng Ngasem Paranggupito Wonogiri berhasil ditemukan.
Selain itu diperkirakan masih ada dua luweng lagi di Dusun Ngasem Paranggupito Wonogiri. Satu masih tertimbun dan satu lagi berada di tebing.
Informasi yang dihimpun setelah ditemukan, warga membuka kembali luweng Ngasem Paranggupito tersebut, dibantu jajaran BPBD Wonogiri dan relawan. Selama kerja bakti, luweng Ngasem Paranggupito tersebut dibersihkan dari tumpukan sampah dan tanah.
Juga dipasang gorong-gorong. Diameternya sekitar 90 sentimeter. Anggarannya dari desa setempat, diambil dari dana mitigasi bencana.
Penemuan luweng Ngasem Paranggupito yang lama tak terawat ini, diharapkan bisa mengurangi dampak banjir. Terutama saat hujan dengan intensitas tinggi melanda kawasan sekitar.
Menurut Kepala Desa atau Kades Paranggupito Dwi Hartono, banjir yang melanda belum lama ini, dampak dari mampetnya luweng tersebut. Solusinya, banjir yang sempat menggenangi permukiman dan akses jalan, disedot dengan mesin pompa. Kemudian dialirkan ke goa yang jaraknya tak jauh dari genangan.
“Setelah disedot, permukaan air surut. Setelah itu kami malah menemukan luweng yang sempat tertimbun. Karena itu digali bersama tim gabungan,” papar Kades Paranggupito Dwi Hartono.
Kades Paranggupito Dwi Hartono mengaku masih ada dua mulut luweng lain di Dusun Ngasem. Satu mulut luweng berada di tebing, berupa goa yang digunakan untuk membuang air genangan banjir. Sedangkan satu mulut luweng lainnya masih tertimbun.
“Jika memungkinkan, akan dilakukan penggalian mulut tersebut. Sementara ini kami tangani dulu satu mulut luweng yang sudah dipasang beton cor. Saat dicoba dimasuki air, alirannya lancar,” beber Kades Paranggupito Dwi Hartono.
Kades Paranggupito Dwi Hartono optimistis, jika seluruh luweng di Dusun Ngasem ditata, tak ada lagi bencana banjir yang melanda kawasan sekitar.
“Biasanya kalau hujannya deras dan lama, mulut luweng tidak bisa menyedot air. Apalagi kalau buntu. Semoga saja semua luweng bisa berfungsi optimal,” harap Kades Paranggupito Dwi Hartono.
Camat Paranggupito Catur Susilo Prono menjelaskan, luweng Ngasem Paranggupito tersebut sejatinya sudah ada sejak lama. Kondisinya tak terawat tertimbun sampah, serta material tanah dan bebatuan.
“Dulu pernah ada rumah penduduk di atas luweng tersebut. Tapi itu sudah lama. Pemilik rumah sudah pindah, karena tidak berani tinggal di sana lagi,” kata Camat Paranggupito Catur Susilo Prono, Rabu (9/11/2022).
Camat Paranggupito Catur Susilo Prono membeberkan terkait kabar dua warga yang nyaris tersedot luweng Ngasem Paranggupito. Awalnya, mereka berniat mengurangi genangan banjir dengan membuka luweng yang tak terawat. Sampah dan tanah yang menimbun luweng mulai disingkirkan.
Sialnya saat lubang mulai terbuka, tiba-tiba air genangan banjir tersedot ke mulut luweng. Beruntung keduanya selamat. Seorang warga berhasil menjauh. Sedangkan seorang lagi selamat setelah berpegangan pada pohon jati.
“Semuanya selamat. Untungnya warga tersebut bisa merangkul pohon. Akhirnya ditemukan mulut luweng di sana,” terang Camat Paranggupito Catur Susilo Prono. Aris Arianto