Anies Bertemu Gibran di Solo, Ramai Diramal Sama-Sama Naik Kelas di 2024

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Momentum pertemuan mantan Gubernur DKI, Anies Baswedan dengan Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka di Solo dua hari lalu ramai menjadi perbincangan.

Meski disebut tak terkait agenda politik apapun, pertemuan dua tokoh pemimpin beda generasi itu diyakini menyiratkan pesan politis khusus.

Bahkan, pertemuan Anies dan Gibran diramal bakal menjadi calon pemimpin masa depan.

Seperti prediksi pengusaha nasional kelahiran Sragen, Billy Haryanto. Pengusaha yang duduk sebagai Wakil Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) DKI Jakarta itu terang-terangan memprediksi Gibran dan Anies bakal naik menjadi dua pemimpin nasional di 2024.

Billy Beras, sapaan akrabnya, memprediksi Gibran bakal menjadi kandidat terkuat untuk Pilkada DKI 2024.

Putra Presiden Jokowi itu dipandang memiliki kapasitas untuk itu lantaran dinilai sudah menunjukkan keberhasilan dan kualitasnya saat memimpin Solo sejauh ini.

“Di 2024, saya yakin Gibran akan naik kelas,” papar Billy kepada JOGLOSEMARNEWS.COM di Jakarta, Sabtu (19/11/ 2022).

Billy menguraikan kans besar Gibran itu didasarkan dari rekam jejak dan kinerjanya.

Meski belum lama menjabat, ia sudah menunjukkan banyak kemajuan di Kota Solo. Mulai dari merevitalisasi Pasar Legi, merintis mega proyek fenomenal Masjid Syeikh Zayed hadiah Pangeran UEA untuk Jokowi, merevitalisasi Taman Balekambang yang digadang-gadang bakal menjadi destinasi wisata yang menandingi Candi Borobudur di Magelang.

“Lalu Pasar Malam Ngarsopuro dan koridor Gatot Subroto juga segera dirombak. Nanti akan seperti Malioboro Jogja. Jadi orang Solo kalau mau kulineran bisa ke sini tidak perlu ke Malioboro lagi,” terang pengusaha pecinta bulutangkis itu.

Prestasi lain, Gibran dianggap sudah mampu merintis Kota Solo sebagai kota toleran. Dalam riset indeks kota toleran oleh Setara Institute, Solo dinobatkan sebagai kota toleran nomor 9 pada 2021.

Peran besar Gibran mengajak masyarakat Solo untuk terus memupuk sikap toleran antar sesama dinilai menjadi kuncinya.

Selain Gibran, Billy juga memprediksi sosok lain yang bakal bersinar dan naik kelas adalah Anies Baswedan.

Anies dinilai akan sukses melenggang di Pilpres 2024 dan memenangi Pilpres.
Hal itu dikarenakan elektabilitas Anies sejauh ini masih konsisten dan bertahan di tiga besar dan juga sudah banyak membangun Jakarta dengan sederet prestasi.

Pengusaha yang duduk sebagai pengurus PSBI itu memandang dengan kapasitas Billy, Gibran dan Anies merupakan putra terbaik bangsa yang punya kans menjadi pemimpin di masa mendatang.

“Dua-duanya cocok naik kelas. Satu dari wali kota jadi gubernur, satu lagi dari gubernur jadi presiden. Lulus tidaknya biar masyarakat yang menilai,” kata Billy.

Bantah Agenda Politik

Sementara, dalam pertemuan di Solo, Anies dan Gibran terlihat menikmati santap pagi bersama sambil melakukan perbincangan santai hampir selama 40 menit.

Ditemui usai makan pagi, Anies mengaku keberadaannya di Solo untuk menghadiri acara haul ke-111, Habib Ali Bin Muhammad Al Habsyi.

“Kami berencana menghadiri acara haul dan pagi ini senang sekali bisa bersilaturahmi dengan pak Walikota. Alhamdulillah melihat Solo bisa rapi bersih tertib mudah-mudahan bisa maju berkembang. Tadi kita ngobrol santai aja ya mas Gibran, tidak ada yang khusus, silaturahmi saja,” ujarnya.

Ditanya soal pembicaraan politik dengan Gibran, Anis membantah.

“Oh, enggak. Kita ngobrol sana sini,” timpalnya.

Disinggung soal Pilpres, Anies mengatakan saat ini masih silaturahmi santai saja.

“Kami seneng sekali bisa menyambut beliau, makan bersama ngobrol leluasa banyak yang kita obrolin. Kita saling sharing pengalaman, karena sama-sama pernah bertugas mengelola sebuah Kota di Jakarta itu namanya Gubernur tapi sesungguhnya itu kota. Tapi kota besar sama dengan Solo,” katanya.

Pembicaraan soal kendaraan umum juga sempat dibicarakan oleh keduanya. Seperti pengalaman Anies di Jakarta dan pengembangannya.

Sementara itu Gibran, mengatakan pertemuannya dengan Anies membicarakan masalah transportasi umum dan masalah problem kota sambil sarapan.

“Nggak ada (konsultasi politik), Ngobrol ringan aja, sambil sarapan. Kalau masalah transportasi kita bisa jadikan percontohan tentu saja Jakarta. Kalau di Solo banyak yang naik commuter ke Solo banyak yang dari Jogja naik KRL. Solo kan banyak agenda juga kalau naik KRL ke depan harus kita perbanyak harus kita masifkan transportasi umum,” pungkasnya. (Wardoyo/Ando)