SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gerhana Bulan Total merupakan fenomena alam yang terbilang langka. Fenomena itu terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada pada posisi satu garis lurus.
Pada Selasa (8/11/2022) malam, Stargazer, sebuah klub astronomi mahasiswa Pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan pengamatan Gerhana Bulan Total di Lobi Gedung D Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS.
Pengamatan itu dimulai pukul 16.00 WIB, dengan mendatangkan pembicara Dyah Fitriana Masithoh, S.Si., M.Sc yang merupakan dosen Pendidikan Fisika UNS dan Yoga Wahyu Pranata Putra selaku Mahasiswa FMIPA Fisika UNS.
“Pengamatan Gerhana Bulan Total ini dilangsungkan dua sesi. Sesi yang pertama diisi oleh Ibu Dyah Fitriana terkait astronomi secara garis besar dan gerhana bulan. Kemudian materi yang kedua disampaikan oleh Mas Yoga mengenai teleskop atau instrumentasi untuk pengamatan,” tutur Raga Patmita, Ketua dari Klub Astronomi Stargrazer.
Usai paparan kedua narasumber tersebut selesai, sekitar pukul 18.00 WIB peserta yang hadir melaksanakan sholat gerhana di Masjid Nurul Huda UNS.
“Tadi juga ada waktu sedikit untuk melaksanakan sholat gerhana bagi yang mau,” ujar Raga.
Setelah itu, pada sekitar 18.30 WIB pengamatan gerhana yang rencananya dilaksanakan di lobi gedung D FKIP UNS berpindah lokasi ke Danau UNS dikarenakan bulan tidak teramati secara jelas.
Sayang, faktor cuaca pada malam itu juga sedikit memberikan kendala untuk mengamati terjadinya gerhana bulan.
Bulan yang tertutup awan pada malam itu membuat peralihan sementara pengamatan kepada objek lain, seperti planet Jupiter dan beberapa satelit yang di sekitarnya.
“Nah tadi pas awal pengamatan bulannya tidak kelihatan karena ketutup awan, jadi kita beralih sementara untuk mengamati planet Jupiter dan beberapa satelit yang mengelilinginya,” ujarnya.
Beberapa peserta yang terlibat dalam pengamatan Gerhana Bulan Total itu merasa kagum melihat fenomena alam yang jarang sekali bisa dilihat.
“Senang sekali bisa mengamati bulan, planet dan beberapa satelit tadi pakai teleskop Sayangnya karena cuaca yang kurang mendukung, jadi bulannya beberapa kali ketutup awan,” ujar Denagita yang menjadi peserta dalam Pengamatan Gerhana Bulan Total itu. Firman Fajar W