JOGLOSEMARNEWS.COM โ Protein bermanfaat untuk kesehatan, meski demikian mengonsumsi protein tidak boleh berlebihan. Sebab jika protein dikonsumsi dalam jumlah berlebih akan meningkatkan risiko masalah kesehatan.
Melansir Mayo Clinic, terlalu banyak asupan protein hewani, misalnya rentan meningkatkan risiko sakit jantung, memperburuk kinerja ginjal dan hati.
Dampak terlalu banyak konsumsi protein
1. Peningkatan berat badan
Kelebihan protein meningkatkan berat badan secara signifikan. Sebab, protein mengambil fungsi karbohidrat bukan lemak, sebagaimana dikutip dari Healthline. Protein berlebih di dalam tubuh akan disimpan sebagai lemak. Itu yang berisiko menyebabkan kenaikan berat badan.
2. Bau mulut
Berlebihan mengonsumsi protein meningkatkan risiko bau mulut. Apalagi jika tidak diimbangi dengan asupan karbohidrat. Bau mulut akibat tubuh masuk dalam keadaan metabolisme ketosis. Kondisi itu menyebabkan peningkatan produksi kimia terkait bau mulut. Solusinya, memperbaiki jumlah asupan protein dan mencukupi kebutuhan asupan air mineral.
3. Sembelit
Konsumsi tinggi protein bisa menyebabkan sembelit. Protein bersifat rendah serat dan membatasi fungsi karbohidrat. Untuk mengatasi kondisi itu memperbaiki asupan protein, konsumsi makanan banyak serat dan mencukupi minum air mineral.
4. Sering buang air kecil
Merujuk Eating Well, berlebihan mengonsumsi protein menyebabkan sering buang air kecil. Sebab, ginjal berfokus memproses asupan protein berlebihan. Pada saat bersamaan, limbah dari protein bisa menumpuk. Penumpukan limbah meningkatkan risiko batu ginjal.
5. Kelelahan
Terlalu banyak konsumsi protein menyebabkan kelelahan. Meskipun sudah mendapat cukup tidur dan istirahat. Sebab, protein berlebihan membebani kinerja ginjal, hati, dan tulang. Kelebihan protein juga menghalangi manfaat karbohidrat dalam mendukung fungsi otak. Akibatnya terjadi penurunan fokus dan ketajaman pikiran.