Beranda Edukasi Kesehatan Awas!, Terlalu Banyak Konsumsi Protein Berisiko Terhadap Kesehatan

Awas!, Terlalu Banyak Konsumsi Protein Berisiko Terhadap Kesehatan

Ilustrasi daging / pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM โ€” Protein bermanfaat untuk kesehatan, meski demikian mengonsumsi protein tidak boleh berlebihan. Sebab jika protein dikonsumsi dalam jumlah berlebih akan meningkatkan risiko masalah kesehatan.

Melansir Mayo Clinic, terlalu banyak asupan protein hewani, misalnya rentan meningkatkan risiko sakit jantung, memperburuk kinerja ginjal dan hati.

Dampak terlalu banyak konsumsi protein

1. Peningkatan berat badan

Kelebihan protein meningkatkan berat badan secara signifikan. Sebab, protein mengambil fungsi karbohidrat bukan lemak, sebagaimana dikutip dari Healthline. Protein berlebih di dalam tubuh akan disimpan sebagai lemak. Itu yang berisiko menyebabkan kenaikan berat badan.

2. Bau mulut

Berlebihan mengonsumsi protein meningkatkan risiko bau mulut. Apalagi jika tidak diimbangi dengan asupan karbohidrat. Bau mulut akibat tubuh masuk dalam keadaan metabolisme ketosis. Kondisi itu menyebabkan peningkatan produksi kimia terkait bau mulut. Solusinya, memperbaiki jumlah asupan protein dan mencukupi kebutuhan asupan air mineral.

Baca Juga :  Sederet Penyakit yang Sering Muncul setelah Lebaran, Salah Satunya Gangguan Pencernaan

3. Sembelit

Konsumsi tinggi protein bisa menyebabkan sembelit. Protein bersifat rendah serat dan membatasi fungsi karbohidrat. Untuk mengatasi kondisi itu memperbaiki asupan protein, konsumsi makanan banyak serat dan mencukupi minum air mineral.

4. Sering buang air kecil

Merujuk Eating Well, berlebihan mengonsumsi protein menyebabkan sering buang air kecil. Sebab, ginjal berfokus memproses asupan protein berlebihan. Pada saat bersamaan, limbah dari protein bisa menumpuk. Penumpukan limbah meningkatkan risiko batu ginjal.

5. Kelelahan

Terlalu banyak konsumsi protein menyebabkan kelelahan. Meskipun sudah mendapat cukup tidur dan istirahat. Sebab, protein berlebihan membebani kinerja ginjal, hati, dan tulang. Kelebihan protein juga menghalangi manfaat karbohidrat dalam mendukung fungsi otak. Akibatnya terjadi penurunan fokus dan ketajaman pikiran.

Baca Juga :  Saatnya Detoks Tubuh Setelah Lebaran, Begini Caranya

www.tempo.co