SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Hujan deras yang mengguyur wilayah Soloraya dalam beberapa hari terakhir, memicu luapan Sungai Bengawan Solo, Sabtu (19/11/2022) petang.
Dampak luapan membuat puluhan hektare tanaman padi di wilayah Sidoharjo dan Tanon, utamanya di bantaran sungai, tergenang banjir.
Luapan banjir mulai datang Sabtu (19/11/2022) petang hingga dinihari. Pantauan JOGLOSEMARNEWS.COM di lapangan, lahan yang terendam parah di antaranya di wilayah Nyawak, Patihan, Taraman, Tenggak di Kecamatan Sidoharjo.
Di wilayah ini, tanaman yang terendam mayoritas barusaja ditanam hingga berumur sepekan. Luapan air bengawan mulai menggenangi lahan sekitar pukul 17.00 WIB.
Ketinggian banjir makin bertambah hingga membuat hamparan lahan padi di wilayah itu tertutup genangan air bak lautan.
Luapan bengawan juga melanda wilayah Bandung, Jono, Tanon dan Gawan yang berjarak dekat dengan Bengawan. Sama halnya di Sidoharjo, luapan banjir di wilayah ini juga mulai naik merendam tanaman sejak petang hari.
Dari dua wilayah kecamatan itu, luas areal padi yang terendam mencapai puluhan hektare.
“Air mulai naik dan meluap ke sawah-sawah sekitar jam 17.00 WIB. Mungkin air kiriman dari atas baru sampai. Karena infonya di Sukoharjo, Wonogiri dan Karanganyar paginya sebagian sudah banjir. Biasanya sampai Sragen petangnya dan tadi air mulai naik petang hari makin lama makin tinggi. Sampai jam 24.00 WIB malam, air masih terus naik,” papar Hidayat, warga Sidoharjo, ditemui di lokasi banjir di areal Patihan, Sidoharjo, Sabtu (19/11/2022) malam.
Beruntung, luapan banjir sudah berangsur surut pada Minggu (20/11/2022) dinihari tadi.
Luapan air yang malam harinya sempat mirip lautan, sudah surut sekitar pukul 08.00 WIB pagi tadi. Namun ada beberapa titik seperti di Tenggak, yang masih tergenang. Wardoyo