JOGLOSEMARNEWS.COM Daerah Wonogiri

Budidaya Jahe dan Laos di Ngadirojo Wonogiri, Kerjasama dengan Perusahaan Jamu dan Herbal Farmasi Tak Perlu Punya Lahan Luas

Jahe
Budidaya jahe dan laos di Ngadirojo Wonogiri. Foto : istimewa
   

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Saat ini warga Wonogiri mulai menggalakkan budidaya jahe dan laos alias lengkuas.

Budidaya jahe dan laos itu bekerjasama dengan perusahaan jamu dan herbal farmasi. Menariknya, warga tak harus memiliki lahan luas untuk ikut budidaya jahe dan laos itu.

Ratusan warga anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) di Desa Ngadirojo Kidul Kecamatan Ngadirojo Wonogiri telah membuktikan adanya kerjasama itu. Mereka kini membudidayakan jahe dan lengkuas (laos) dengan memanfaatkan pekarangan.

Hasil budi daya mereka siap ditampung oleh pabrik jamu dan produk herbal, Combiphar. Adapun empon-empon yang diserap pabrik tersebut adalah yang sudah dipotong dan dikeringkan dalam bentuk simplisia.

Baca Juga :  Kasus Desa Tirtosuworo Giriwoyo Wonogiri, ini Statemen Bupati Joko Sutopo

Ketua Tim Penggerak PKK Wonogiri Verawati Joko Sutopo mengaku bahagia melihat kerja sama yang baik dan saling menguntungkan antara Combiphar dan KWT di Desa Ngadirojo Kidul dan Gedong, Kecamatan Ngadirojo.

“Semoga kerja sama ini terus berlanjut. Butuh komitmen bersama, terutama profesionalisme kawan-kawan KWT untuk menjaga kualitas dan kuantitas produk sehingga dapat mewujudkan KWT Ngadirojo yg lebih sejahtera,” beber Verawati Joko Sutopo saat panen raya jahe dan lengkuas di Dusun Niru Kulon Desa Ngadirojo Kidul Kecamatan Ngadirojo Wonogiri, Rabu (2/11/2022).

Panen raya jahe dan laos itu juga dihadiri Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Jekek.

Baca Juga :  Sekop sekop..Masih Ada yang Nekat Nyuci Jeroan Kurban di Sungai Padahal Sudah Dilarang

Alexandra Bastedo, Vice President Corporate Communication and Corporate Development Combiphar mengatakan, warga didorong membudidayakan jahe dan laos karena merupakan bahan utama produk jamu dan herbal perusahaan tersebut.

Budidaya jahe dan laos ini memanfaatkan pekarangan, bisa ditanam di dalam polibag,” kata dia.

Setelah dipanen, jahe dan lengkuas tersebut dipotong-potong lalu dikeringkan menjadi simplisia. Hasilnya dibeli perusahaan dengan harga di atas harga pasaran. Tentunya dengan standar kualitas yang sesuai

Pihaknya juga menyediakan bangunan untuk menyimpan dan mengeringkan empon-empon milik KWT tersebut. Dengan fasilitas itu, simplisia yang dihasilkan akan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Aris Arianto

  • Pantau berita terbaru dari GOOGLE NEWS
  • Kontak Informasi Joglosemarnews.com:
  • Redaksi :redaksi@joglosemarnews.com
  • Kontak : joglosemarnews.com@gmail.com