Beranda Daerah Boyolali Dorong Konsumsi Pangan Lokal, Diam-diam Warga Desa Karanggeneng, Boyolali Ini Sudah Merintis...

Dorong Konsumsi Pangan Lokal, Diam-diam Warga Desa Karanggeneng, Boyolali Ini Sudah Merintis dari Dulu

Olahan berbahan dasar singkong hasil karya Sri Hendrati, warga Karanggeneng, Boyolali / Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seiring upaya pemerintah yang mendorong masyarakat memanfaatkan bahan pangan lokal, langkah nyata telah dilakukan Sri Hendrati Kristyaningsih.

Ya, warga Desa Karanggeneng, Kecamatan Boyolali Kota ini sudah cukup lama menggeluti makanan olahan berbahan dasar singkong.

Tak hanya itu saja, dia mengolah singkong yang mudah didapat di kawasan Boyolali menjadi tepung mocaf. Nah tepung inilah yang kemudian diolah menjadi aneka makanan kaya gizi. Seperti, mi mocaf, kue hingga makanan tradisional tiwul.

Cara membuat tepung mocaf ternyata sederhana. Mulanya, singkong yang telah dipanen kemudian dikupas dan dicuci.

Lalu singkong dipotong atau diiris- iris kemudian direndam selama satu malam untuk proses fermentasi. Setelah itu irisan singkong dijemur hingga kering.

“Barulah irisan singkong dihaluskan menjadi tepung dengan cara diblender,” katanya, Minggu (13/11/2022).

Untuk mengenalkan bahan pangan alternatif ini, Hendrati sering melakukan pelatihan kepada kelompok maupun perorangan.

Yaitu, pelatihan mengolah tepung mocaf menjadi olahan pangan kekinian seperti mie instan, aneka macam kue dan  olahan pangan tradisional seperti tiwul.

“Tepung mocaf ini bebas dari gluten dan rendah gula sehingga dapat dikonsumsi semua orang. Termasuk individu yang alergi gluten, rentan terkena diabetes dan penderita celiac diseases yang menyerang pencernaan.”

Ditambahkan, pengenalan ini sebagai upaya agar masyarakat bisa memanfaatkan dan berinovasi terhadap bahan pangan yang bisa dijumpai di sekitar rumah.

Apalagi singkong mudah didapat disekitar lingkungan. Namun, singkong dipilih jenis bokor atau singkong kuning yang kaya akan kandungan beta karoten.

“Isu tentang kelangkaan pangan di tahun-tahun ke depan, untuk indonesia itu sebenarnya sangat aman karena bahan baku sangat melimpah, sumber daya alam sangat melimpah. Hanya kurangnya pengetahuan masyarakat untuk pangan lokal itu yang perlu kita kikis.”

Sementara itu, Asih Retno, salah satu peserta pelatihan mengaku gembira. Selain mendapatkan manfaat pengolahan singkong dan tepung mocaf, dia juga bertambah teman. “Singkong hanya sekedar makanan ndeso ternyata memiliki manfaat lebih banyak dari pada terigu. Teksturnya lebih lembut dan rasanya juga lebih gurih dan kaya manfaat tentunya.” Waskita